terkinni.id – Provinsi Daerah Istimewa Jeolla Utara (Jeonbuk) telah memperluas wilayah kerja samanya di Asia Tenggara dengan menandatangani perjanjian persahabatan dan pertukaran resmi dengan Provinsi Sumatera Barat di Indonesia. Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) ini dilakukan pada 25 November dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah di ruang rapat pemerintah provinsi Jeolla Utara.
Berdasarkan perjanjian ini, kedua wilayah akan berkolaborasi di bidang inovasi pertanian, ekologi lingkungan, kebijakan budaya, pendidikan, dan kepemudaan. Lebih lanjut, perjanjian ini juga mencakup pertukaran komprehensif di seluruh sektor administrasi, kebijakan, dan swasta; proyek kerja sama pendidikan seperti Saemangeum Hangeul Hakdang Indonesia (SHHI); pariwisata dan pembangunan ekonomi; peningkatan kapasitas melalui pertukaran sumber daya manusia di bidang pertanian dan lingkungan; serta perlindungan sumber daya genetik, pengetahuan tradisional, dan nilai ekspresi budaya tradisional.
Perjanjian ini telah ditingkatkan ke tahap kerja sama institusional setelah sebelumnya merupakan proyek percontohan selama dua tahun, yakni sejak penandatanganan Letter of Intent (LoI) pada tahun 2023 silam. Provinsi Jeonbuk berencana menyusun rencana implementasi rinci dalam enam bulan ke depan dan membentuk forum kerja sama rutin untuk melaksanakan proyek secara bertahap guna mendorong pertukaran yang substansial. Secara khusus, kedua wilayah juga sepakat untuk membentuk komite kerja yang akan mengadakan pertemuan setidaknya setahun sekali untuk merencanakan dan memantau proyek kerja sama.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama 24-26 November ini, delegasi Sumatera Barat juga sekaligus melakukan peninjauan lokasi-lokasi pertukaran utama. Pada tanggal 24, mereka mengunjungi Gimje Smart Farm Innovation Valley untuk meninjau program pengembangan petani muda dan teknologi pertanian canggih. Sementara pada tanggal 25, mereka mengunjungi rawa-rawa Ungok dan Ramsar di desa Gochang untuk mempelajari kebijakan konservasi ekologi dan sistem pengelolaan lingkungan rendah karbon.
Provinsi Sumatera Barat pun saat ini sedang mengupayakan pendaftaran Taman Geologi Silokek ke UNESCO sehingga menunjukkan minat besar terhadap rawa Ungok di Jeonbuk. Kedua wilayah sepakat untuk bekerja sama dalam pelestarian nilai aset lingkungan dan budaya, termasuk taman geologi.
Delegasi juga mengunjungi Badan Promosi Kerja Sama Internasional Jeonbuk dan membahas Saemangeum Hangeul Hakdang Indonesia (SHHI) yang saat ini beroperasi di Provinsi Sumatera Barat. Mereka mendiskusikan strategi operasional ke depan, termasuk pembangunan infrastruktur pendidikan bahasa Korea dan perluasan pertukaran pemuda, serta menyiapkan pondasi untuk mengaktifkan pertukaran sumber daya manusia.
Sehubungan dengan ini, Gubernur Kim Kwan-young dari Provinsi Jeolla Utara menyatakan, “Kerja sama dengan Sumatra Barat akan diperluas di berbagai bidang, termasuk inovasi pertanian, budaya, dan lingkungan. Kami akan memperkuat fondasi kerja sama dengan kawasan ASEAN melalui Indonesia.” Ia lalu menambahkan, “Mengaktifkan pertukaran SDM berbasis pendidikan bahasa Korea tidak hanya akan memperkuat kerja sama antar generasi mendatang, tetapi juga akan menghasilkan hasil nyata, seperti menarik mahasiswa asing dan menempatkan mereka di wilayah ini.”


