terkinni.id – Dua konglomerat terbesar Korea Selatan, Samsung Group dan Hyundai Motor Group, segera mengumumkan rencana investasi domestik berskala besar setelah kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat dan Korea Selatan disepakati.
Samsung mengungkapkan komitmen investasi sebesar 450 triliun won untuk lima tahun mendatang. Salah satu fokus utamanya adalah percepatan pembangunan pabrik chip baru di kompleks manufaktur utama Pyeongtaek. Fasilitas tersebut, yang dikenal sebagai Line 5, dijadwalkan beroperasi komersial pada 2028 guna memenuhi lonjakan kebutuhan chip memori yang didorong pertumbuhan global teknologi kecerdasan buatan.
Selain itu, Samsung SDS akan membangun pusat data AI berkapasitas besar di Provinsi Jeolla Selatan, dengan target memiliki 15.000 GPU pada 2028. Infrastruktur ini akan disediakan untuk universitas, startup, serta pelaku usaha kecil dan menengah, sebagai bagian dari penguatan ekosistem teknologi nasional.
Sementara itu, Hyundai Motor Group mengumumkan rencana investasi sebesar 125,2 triliun won untuk periode 2026–2030. Langkah ini diambil setelah penurunan tarif impor mobil Korea Selatan di Amerika Serikat dari 25 persen menjadi 15 persen dalam kesepakatan dagang terbaru. Nilai investasi ini jauh melampaui alokasi periode 2021–2025. Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung juga telah bertemu dengan Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung untuk membahas strategi pasca-kesepakatan, yang mencakup komitmen Korsel berinvestasi USD350 miliar di sektor strategis AS.
Hyundai Motor berencana meningkatkan ekspor, mendiversifikasi pasar global, serta menggandakan volume ekspor kendaraan melalui pabrik mobil listrik baru hingga 2030. Dari total investasi yang diumumkan, perusahaan akan mengalokasikan 50,5 triliun won untuk sektor AI dan bisnis masa depan, 48,4 triliun won untuk riset dan pengembangan, serta 36,2 triliun won untuk optimalisasi fasilitas produksi dan pembangunan gedung pencakar langit baru. Hyundai juga menegaskan dukungan terhadap produsen komponen otomotif lokal yang terdampak kebijakan tarif Amerika Serikat.


