terkinni.id – Di kalangan mahasiswa Seoul National University (SNU), terdapat satu minuman populer, bahkan hingga dijuluki “Minuman SNU”, yakni Tejava, minuman teh susu premium dari Dong-A Otsuka. Setiap bulan November atau menjelang Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT), khususnya, minuman ini sangat laris manis.
Tejava merupakan gabungan dari “tea” dan “java”. Teh susu ini terbuat dari 30% ekstrak daun teh hitam Indonesia yang dipanen di Pulau Jawa, dicampur dengan susu bubuk murni, minyak perisa, dan bahan-bahan lainnya untuk menciptakan rasa yang lembut dan gurih. Teh ini dikembangkan berdasarkan gagasan bahwa “afternoon tea” di Inggris adalah teh susu yang terbuat dari teh hitam dan susu. Diluncurkan pada tahun 1997 dalam kemasan kaleng 240 ml, Tejava kemudian meng-upgrade kemasannya ke botol PET 500 ml pada tahun 2017.
Salah satu teori menyebutkan ketertarikan mahasiswa SNU terhadap Tejava didorong oleh kandungan kafein yang tinggi dan sifatnya yang berbasis susu sehingga membuatnya ideal untuk dikonsumsi saat keadaan perut kosong selagi belajar. Tejava kemasan 240ml sendiri mengandung 55mg kafein. Selain itu, rasa manis yang dihadirkan Tejava juga menjadikannya minuman yang tepat untuk dinikmati saat butuh gula dikala belajar. Ketika dihangatkan, Tejava juga dianggap dapat menggantikan air madu.
Beberapa analis mengatakan bahwa atmosfer kampus juga mempengaruhi kepopuleran Tejava ini, seperti para mahasiswa tingkat akhir yang meniru kebiasaan angkatan sebelumnya mengonsumsi Tejava saat berada di tahun terakhir hingga saling membelikan Tejava untuk satu sama lain. Seiring dengan popularitas ini, para siswa siswi SMA yang ingin masuk SNU juga kian mengenal Tejava.

Untuk memudahkan para mahasiswa mendapatkan minuman ini, Dong-A Otsuka sendiri memasang mesin penjual otomatis khusus untuk Tejava di kampus universitas pada bulan Mei tahun ini. Lebih lanjut, Dong-A Otsuka menghitung rata-rata penjualan Tejava selama musim ujian masuk perguruan tinggi (September hingga November) tiga tahun terakhir (2022-2024) mencapai 20% lebih tinggi dibandingkan periode lainnya.
Seorang pejabat Dong-A Otsuka juga menganalisis, “Tampaknya Tejava terus laku selama musim ujian masuk perguruan tinggi karena para mahasiswa yang menganggap kopi sebagai minuman yang berat cenderung memilihnya sebagai minuman yang dapat memberikan rasa kenyang dan konsentrasi.”


