October26 , 2025

Bank KB Bukopin Rebranding Menjadi Bank KB Indonesia

Share

terkinni.id – Anak perusahaan milik KB Financial Group di Indonesia, Bank Bukopin, memulai langkah baru melalui rebranding nama menjadi KB Bank. Perubahan ini merupakan perubahan kedua sejak Direktur Yang Jong-hee menjabat dan dimaknai sebagai komitmen untuk memulihkan citra negatif merek Bukopin serta berfokus pada pemulihan pasar Indonesia. 

Sebelumnya, KB Kookmin Bank telah mengumumkan rencana pengubahan nama dari ‘Bank KB Bukopin’ menjadi ‘Bank KB Indonesia’ dalam pengumuman strategi manajemen mereka pada Senin (11/8) lalu hingga akhirnya diputuskan menjadi KB Bank. Bukopin sendiri merupakan nama lokal bank tersebut ketika KB Kookmin Bank mengakuisisi bank Indonesia.

Sejak menjabat, Direktur Yang telah memposisikan Indonesia sebagai “pasar induk kedua” dan berfokus pada kapabilitas afiliasi grup di Indonesia. Sampai saat ini, perusahaan juga telah berekspansi ke perbankan, pembiayaan konsumen, sekuritas, dan asuransi.

Pasar Indonesia sejak lama juga telah dianggap sebagai sektor kunci dalam pasar grup di Asia Tenggara sehingga perubahan nama KB Bank ini dipandang sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan diri. Lebih lanjut, hal ini juga diartikan sebagai upaya untuk mengamankan daya saing unik KB Financial Group dengan secara aktif mengejar kemitraan berdasarkan pengalaman sinergi domestik, pemahaman terhadap lingkungan, dan peraturan setempat. 

KB Bank sendiri telah dievaluasi berada di jalur menuju normalisasi, setelah memperbaiki defisit pertamanya sejak akuisisi. Mereka berhasil memangkas kerugian dari 151,5 miliar won pada paruh pertama tahun lalu menjadi 80,8 miliar won pada paruh pertama tahun ini. Laba bersihnya di Indonesia pun mencapai Rp 342,264 miliar rupiah (± 28,9 miliar won). Hal ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi internal, termasuk perbaikan struktur biaya dan pengelolaan kerugian pinjaman.

Dalam laporan bisnis bulan Mei lalu, KB Financial Group menyebutkan juga upaya mereka untuk menormalisasi operasional KB Bank yang meliputi: 1) pengamanan basis operasional yang stabil dan pemulihan kepercayaan pasar dengan memperluas pinjaman berkualitas tinggi, terutama kepada pedagang grosir lokal berkualitas tinggi, konglomerat besar Korea yang beroperasi di Indonesia, dan CIB; serta 2) perluasan rantai nilai untuk industri tertentu, seperti kendaraan listrik, pertanian, dan lain-lain.

Adapun dalam hal layanan, perusahaan ini akan memperluas daya saing UKM melalui dukungan paket keuangan yang disesuaikan dengan mempertimbangkan karakteristik industri yang menjanjikan di setiap wilayah, meningkatkan titik kontak pelanggan ritel dengan memperkuat kualitas produk pinjaman pensiun dan pinjaman hipotek, memperluas saluran kemitraan penjualan eksternal, menginovasi proses kerja, dan memperkuat daya saing saluran digital melalui pembukaan besar-besaran sistem komputer generasi berikutnya.

Selain itu, ada juga upaya meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan, yakni dengan menekan kredit bermasalah melalui penjualan massal, penguatan penagihan di seluruh organisasi, serta menciptakan sinergi dengan anak perusahaan KB Financial Group yang sudah beroperasi di Indonesia.

Sebagai bagian dari penguatan organisasi dan strategi jangka panjangnya, KB Financial Group telah menunjuk seorang perwakilan lokal sebagai CEO baru. Pada 28 Mei, KB Bank Indonesia menunjuk Kunardy Darma Lie sebagai CEO baru melalui keputusan rapat umum pemegang saham. Pengangkatan ini merupakan tindak lanjut dari berakhirnya masa jabatan CEO Lee Woo-yeol.

Kunardy Darma Lie, selanjutnya memaparkan strategi penguatan sistem manajemen lokal, yakni: 1) stabilisasi bisnis dan pembentukan basis laba berkelanjutan, 2) memperkuat manajemen biaya dan risiko, 3) meningkatkan tata kelola dan sistem pengendalian internal, 4) menciptakan kerja sama tim dan sinergi, serta 5) memperkuat hubungan dengan pemerintah dan investor. 
Merespons ini, KB Financial Group menyatakan, “KB Bank menyadari bahwa bank yang diakuisisi dalam kondisi bermasalah dan saat ini dikelola dengan pendekatan jangka panjang. Untuk pemulihan, kami terus melakukan penjualan besar-besaran aset bermasalah dan penagihan kredit macet,” seraya menambahkan, “Kami menargetkan balik laba pada 2025 dan diperkirakan mulai berkontribusi terhadap return on equity (ROE) grup pada 2026.”

Related

Aktor Ringgo Agus Rahman Dinobatkan sebagai Duta KIFF 2025!

terkinni.id – Ringgo Agus Rahman, aktor Indonesia yang baru-baru...

Cosmax dan Life Sciences Kerja Sama dengan KRIBB Kembangkan Biomaterial dari Tumbuhan Asli Indonesia

terkinni.id – Cosmax Indonesia mengumumkan pada Jumat (24/10) bahwa...

“Keadilan (The Verdict)”: Film Hasil Kolaborasi Indonesia–Korea, Rilis 20 November 2025!

terkinni.id – Dunia perfilman Indonesia akan diramaikan kembali oleh...