terkinni.id – Pada tanggal 12 hingga 15 November lalu, Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan & Food Trade Corporation telah berpartisipasi dalam ‘SIAL InterFOOD 2025’ yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pada kesempatan ini, mereka bekerja sama dengan 24 perusahaan ekspor K-Food serta 3 organisasi terpadu untuk buah pir, anggur, dan persik dan mendirikan Paviliun Korea guna memperkenalkan berbagai produk seperti kimchi, mi, saus, minuman, dan teh.
Di Paviliun Korea tersebut, seorang koki lokal memukau pengunjung dengan pertunjukan memasak yang menampilkan delapan hidangan, termasuk bulgogi, kimchi jeon, japchae, ayam pedas, tteokbokki, dan minuman ade pir madu. Sebuah booklet berisi resep dari pertunjukan tersebut juga disediakan di lokasi.
Sebelum pameran berlangsung, mereka lebih dulu memberikan informasi mengenai perusahaan yang tercakup dalam Paviliun Korea kepada calon pembeli lokal dan memfasilitasi konsultasi di tempat. Hasilnya, sebanyak 18 nota kesepahaman dan kontrak senilai total 14,53 juta USD berhasil ditandatangani.
Seorang pembeli dari perusahaan distribusi besar Indonesia, ‘Food Hall’, mengatakan, “Seiring meningkatnya popularitas K-Food akhir-akhir ini, distributor lokal juga meningkatkan porsi produk makanan Korea,” dan menambahkan, “Kami sedang mempertimbangkan untuk menjual produk halal dari perusahaan Korea yang kami temui di pameran ini.”
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktur Ekspor Pangan Jeon Ki-chan menanggapi bahwa mereka akan terus mendukung perusahaan Korea untuk masuk ke pasar Indonesia secara stabil dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem lokal.
Sementara itu, hingga akhir Oktober, ekspor K-Food ke Indonesia telah mencapai jumlah 209,3 juta USD. Komoditas utama mengalami peningkatan, termasuk ramen sebesar 16,27 juta USD (naik 62,9%), alkohol sebesar 1,25 juta USD (naik 16,9%), ginseng sebesar 580 ribu USD (naik 4,9%), dan kimchi sebesar 430 ribu USD (naik 23,6%).


