terkinni.id – Perusahaan investasi berdampak, Crevisse Partners, telah mengumumkan hasil program blended finance ‘ImpactX Indonesia’ yang dijalankan bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) selama lima tahun terakhir dan memaparkan visi untuk 10 tahun ke depan. Hasil ini dibagikan pada ‘ImpactX 2025 Conference’ yang dilaksanakan pada bulan September lalu.
ImpactX merupakan program investasi kemitraan publik-swasta yang menggabungkan dana Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan modal swasta untuk mendorong pertumbuhan inklusif di negara-negara berkembang.
Sejak tahun 2016 hingga 2020, ‘ImpactX Indonesia’ telah membuktikan peran dan efektivitas blended finance dengan menemukan dan berinvestasi di perusahaan rintisan atau startup. Melalui proyek ini, mereka mendukung skalabilitas usaha kecil dan menengah yang berorientasi pada dampak (Impact Champions) di sektor kehutanan, pertanian, energi dan lingkungan sebagai poros strategis.
Proyek ini sendiri dirancang untuk mengatasi keterbatasan ekspansi ‘Missing Middle’—perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi tetapi akses rendah ke modal. Dana ODA KOICA disuntikkan pada tahap awal sebagai modal kerugian pertama untuk mengurangi risiko investor swasta, sementara Crevisse merancang struktur blended finance yang menggabungkan investasi (ekuitas dan pinjaman) dengan hibah.
ImpactX Indonesia telah mendukung total 12 perusahaan selama lima tahun dan mencapai hasil blended finance awal sebesar 1 juta USD yang kemudian mengarah ke investasi lanjutan sebesar 50 juta USD. Hal ini dievaluasi sebagai kesuksesan yang diharapkan dari blended finance, sekaligus menunjukkan bahwa ODA dapat berfungsi sebagai “barang publik jenis investasi”. Selain itu, proyek juga dievaluasi sebagai sebuah pencapaian sebab lima perusahaan yang dilibatkan berhasil memperoleh sertifikasi B Corp atau telah memenuhi standar manajemen dampak global.
Xurya Daya Indonesia, perusahaan startup pengembang proyek tenaga surya, merupakan salah satu kasus representatif yang ikut berpartisipasi dalam ImpactX. Perusahaan ini merancang produk pembiayaan proyek pembangkit listrik tenaga surya serta memperbaiki struktur tata kelola—berkontribusi pada dekarbonisasi kekuatan industri Indonesia. Mereka berhasil menarik investasi lanjutan senilai lebih dari 50 juta USD dari lembaga pembiayaan pembangunan besar seperti Norfund, Swedfund, dan British International Investment.
Selain itu, terdapat Kulaku, perusahaan startup di bidang pertanian yang membangun sistem pemrosesan dan distribusi melalui kerja sama dengan petani kelapa. Pada model bisnis awalnya, yang mencakup manufaktur dan distribusi minyak kelapa, mereka menghadapi kesulitan karena kekurangan bahan baku dan kemampuan manajemen produksi. Akan tetapi, melalui partisipasinya di ImpactX, perusahaan ini menerima dukungan seperti peningkatan model bisnis dan keuangan, serta terhubung dengan HD Hyundai Infracore dan KB Capital sehingga berhasil beralih ke bisnis penyewaan alat berat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Crevisse selanjutnya memandang 10 tahun ke depan sebagai masa transisi bagi ImpactX dari investor Impact Champions menjadi mitra bisnis Impact Champions. ImpactX akan dikembangkan menjadi platform yang mendukung transfer teknologi, integrasi rantai pasok global, dan pengadaan strategis melalui kemitraan strategis antara perusahaan terkemuka di Korea dan Indonesia.
Dalam proses ini, Crevisse sebagai mitra bisnis ImpactX akan bertanggung jawab atas pengembangan bisnis dan pelaksanaan investasi, sementara mitra pendanaan seperti lembaga keuangan pembangunan dan organisasi internasional akan bertanggung jawab untuk memitigasi risiko pendanaan publik dan mendukung litbang.


