terkinni.id – Arasoft, perusahaan edutech asal Korea Selatan yang terpilih untuk ‘Proyek Dukungan Kemitraan DNA Usaha Besar, Kecil, dan Menengah’ milik National IT Industry Promotion Agency (NIPA) 2025, melaksanakan proyek demonstrasi di auditorium Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Indonesia pada Rabu (12/11) lalu.
Pada acara tersebut, Arasoft mempresentasikan hasil uji coba yang dilakukan untuk memverifikasi potensi pertumbuhan dan kegunaan teknologi tersebut di pasar pendidikan dan layanan swasta Indonesia. Mereka juga memamerkan E-Book dan hasil karya lain yang dikembangkan menggunakan teknologi Arasoft.
Kemendikdasmen sendiri telah menyelenggarakan pelatihan bagi total 120 guru TK, SD, SMP, dan SMA sejak April hingga November tahun ini. Pelatihan ini bertujuan untuk mendemonstrasikan kemampuan guru-guru Indonesia dalam membuat materi ajar yang sesuai bagi siswa dan membuat buku teks dengan menggunakan ‘Namo Author’, teknologi garapan Arasoft.
Selain itu, untuk membuktikan apakah digitalisasi buku teks perguruan tinggi dapat membantu siswa, mereka juga mengadakan pelatihan dan mengunggah 100 buku teks cetak milik IPB PRESS ke platform Arasoft Indonesia, ‘PintuAra’.
Melalui proyek demonstrasi ini, Kemendikdasmen yakin bahwa Namo Author akan sangat membantu 3 juta guru dalam membuat dan memanfaatkan berbagai materi ajar dan konten digital.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah RI, Gogot Suharwoto, juga menyatakan bahwa teknologi Arasoft akan digunakan untuk mempercepat digitalisasi pendidikan di Indonesia.

Sehubungan dengan ini, beberapa universitas seperti Universitas Siber Asia (UNSIA) dan Universitas Budi Luhur yang telah menggunakan teknologi Namo Author juga membentuk aliansi dan menandatangani perjanjian pengadaan perpustakaan elektronik sebagai bagian dari pembangunan kampus pintar, dengan total nilai MoU sebesar 2 juta dolar AS.
Aliansi ini berencana untuk mengembangkan platform tahap pertama menggunakan ‘DABONDA Viewer’—SW Development Kit (SDK) milik Arasoft—kemudian menyediakan layanan tersebut bagi universitas-universitas di Indonesia dengan biaya langganan bulanan.
Selanjutnya, teknologi Arasoft akan diterapkan pada jurnal akademik, portofolio mahasiswa, dan penulisan tesis, dengan tujuan mempercepat implementasi perpustakaan digital melalui E-Book dan digitalisasi materi pembelajaran di Indonesia.
Walikota Jinju, Cho Gyu-il, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan, “Saya berharap teknologi Arasoft, perusahaan asal Jinju yang dikenal sebagai ibu kota kewirausahaan, dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.” Ia menambahkan, “Saya juga mengharapkan kemajuan besar dalam kerja sama dan pertukaran antara Korea dan Indonesia, serta akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung ekspor perusahaan IT Jinju”


