terkinni.id – Berkaca dari kasus kecelakaan kerja di lokasi konstruksi POSCO E&C yang terjadi beberapa waktu belakangan, presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung, memberikan pandangannya yang menyatakan bahwa jika kecelakaan fatal yang sama terjadi berkali-kali, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai pembunuhan akibat kelalaian. Hal ini ia sampaikan pada rapat dewan yang berlangsung 29 Juli lalu.
Pertemuan ini kemudian mendiskusikan sanksi bagi perusahaan terkait, seperti penalti dan hukuman ganti rugi bagi perusahaan dengan insiden kecelakaan fatal tinggi, diikuti pembatasan dalam melakukan tender, penangguhan operasional bisnis, pembatasan dalam melakukan pinjaman bank, hingga konsekuensi terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance). Presiden Lee juga menambahkan konsekuensi lain seperti turunnya harga saham perusahaan-perusahaan tersebut. Industri konstruksi sendiri mencakup pekerjaan di ketinggian dengan alat dan material berat di sekitar lokasi.
Kondisi ini mampu memicu risiko konstan, seperti jatuh, keruntuhan, hingga tertimpa benda. Bekerja di lingkungan terbuka juga sering memicu pekerja menjadi rentan penyakit akibat cuaca panas selama musim panas.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, dari 137 pekerja yang meninggal dalam kasus kecelakaan kerja di awal tahun ini, sebanyak 71 pekerja berasal dari kasus kecelakaan di industri konstruksi. Angka ini terhitung melebihi separuh dari total kejadian.
Salah satu representasi dari perusahaan konstruksi pun menyatakan bahwa perusahaan sudah berusaha melakukan langkah preventif secara internal, namun pada dasarnya kecelakaan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Berkaitan dengan hal ini, ke depan perusahaan konstruksi akan mengevaluasi keamanan dan keselamatan pekerja.
Pada tahun lalu, industri kapal juga memakan korban hingga 20 jiwa. Saat ini mereka sedang menyiapkan penanggulangan dengan mulai menerapkan pelatihan terkait keselamatan kerja secara berkala. Selain itu, dilaksanakan pula briefing terkait keselamatan kerja sebelum pekerjaan berlangsung. Lebih lanjut, perusahaan display pun mulai menerapkan safety training dan ESG report untuk mengatasi masalah ini.