terkinni.id – CODEVISION, perusahaan asal Korea Selatan yang berspesialisasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) AI, mengumumkan pada Selasa (9/12) bahwa mereka berpartisipasi dalam ‘Manufacturing Indonesia 2025’ yang diselenggarakan di Jakarta selama tanggal 3 hingga 6 Desember lalu dan berhasil menandatangani perjanjian kerahasiaan atau Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk konsultasi teknologi dengan 12 perusahaan manufaktur lokal.
Pencapaian ini merupakan hasil dari ‘Proyek Dukungan Demonstrasi Aplikasi Semikonduktor AI’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan serta National IT Industry Promotion Agency (NIPA). Dalam pameran ini, CODEVISION memamerkan video demonstrasi deteksi cacat berbasis AI yang mampu mendeteksi cacat secara real-time dalam proses manufaktur Outer Can—komponen kunci kendaraan listrik—melalui sistem Edge berbasis semikonduktor AI buatan dalam negeri yang dikembangkan melalui proyek tersebut.
Perusahaan-perusahaan manufaktur lokal yang mengunjungi booth CODEVISION cenderung berfokus pada bagian yang menunjukkan AI secara akurat menangkap cacat kecil (seperti penyok dan lekukan). Mereka sepakat bahwa solusi berbasis semikonduktor AI milik CODEVISION dapat membantu memecahkan masalah serupa yang terjadi dalam proses mereka.

CEO CODEVISION Song Eung-yeol mengatakan, “Melalui video demonstrasi Outer Can, kami dapat melihat bagaimana perusahaan manufaktur lokal di Indonesia secara alami menghubungkan isu-isu manajemen mutu dalam proses mereka dengan teknologi AI CODEVISION,” dan menambahkan, “Berdasarkan hasil yang dipeproleh, kami akan mulai memasuki pasar manufaktur global, dimulai dengan Indonesia.”
Lebih lanjut, CODEVISION berencana untuk meningkatkan teknologi ini menjadi ‘Intelligent Manufacturing AI Integrated Package’ yang akan menyediakan analisis penyebab cacat dan panduan tindakan, dengan mengintegrasikan large language model (LLM) di masa depan, berdasarkan teknologi deteksi cacat real-time yang telah dikembangkan lebih dulu.


