terkinni.id – Ketua HYBE, Bang Si Hyuk, kembali hadir di kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan kedua terkait dugaan transaksi ilegal.
Pada Senin (22/9), Bang Si Hyuk hadir sebagai tersangka di Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul. Ini menjadi kehadirannya yang kedua setelah pemeriksaan publik pada 15 September lalu.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, Bang Si Hyuk tiba dengan sedan hitam mewah, mengenakan setelan jas, dan sempat meminta maaf kepada publik. Kepada wartawan ia berkata, “Saya minta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran. Saya akan dengan setia berpartisipasi dalam penyelidikan hari ini.”
Ia enggan menjawab pertanyaan detail dari media, termasuk dugaan permintaan penjualan saham saat proses IPO, dugaan kolusi dengan dana ekuitas swasta (PEF), serta apakah keputusan IPO dilakukan demi keuntungan pribadi.
Bang Si Hyuk dituduh memberikan informasi keliru kepada investor pada 2019 sebelum IPO HYBE, dengan menyatakan tidak ada rencana go public. Namun, kemudian saham HYBE dilaporkan dijual kepada PEF yang didirikan oleh seorang kenalannya. Otoritas menduga ia meraup keuntungan ilegal sekitar 190 miliar won, termasuk pembagian hasil penjualan sebesar 30% dari PEF tersebut.
Polisi sebelumnya telah menggeledah kantor pusat HYBE di Yongsan, Seoul, sementara Badan Pengawas Keuangan dan Komisi Jasa Keuangan juga tengah meninjau potensi pelanggaran hukum pasar modal.Meski begitu, Bang Si Hyuk menegaskan dirinya tidak bersalah. Ia menolak tuduhan memberi informasi palsu kepada investor, menyatakan pembagian keuntungan merupakan usulan investor, serta menegaskan kesediaannya untuk bekerja sama dengan penyelidikan. Dalam email internal bulan lalu, ia menulis:
“Saya telah menjelaskan keadaan IPO kepada otoritas keuangan dan akan terus bekerja sama dengan setia. Saya berharap kebenaran segera terungkap. Saya juga merenungkan apakah ada hal yang terlewat dalam proses pertumbuhan HYBE, dan bertekad melindungi artis serta karyawan dari kerugian.”


