terkinni.id – Otoritas Pelabuhan Incheon mengumumkan bahwa rute baru ‘KI8 (Korea-Indonesia 8)’ yang menghubungkan Incheon dan Indonesia telah resmi dibuka dengan kedatangan kapal kontainer CNC Panther milik CMA CGM Group untuk pertama kalinya pada Rabu (17/9) lalu.
Ini merupakan rute kontainer reguler mingguan yang menghubungkan Incheon-Shanghai-Ningbo-Jakarta-Semarang-Ho Chi Minh-Busan-Incheon dan dioperasikan bersama oleh tiga perusahaan pelayaran (CMA CGM, Chun Kyung Shipping, dan SeaLead) dengan menggunakan tiga kapal kelas 1.700 TEU hingga 2.800 TEU.
Dengan ini, jumlah rute reguler yang menghubungkan Pelabuhan Incheon ke Jakarta bertambah dari tiga menjadi empat sehingga semakin memperkuat jaringan logistik maritim Pelabuhan Incheon dengan pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia.
Selanjutnya, perusahaan impor dan ekspor yang menggunakan Pelabuhan Incheon diharapkan dapat menikmati manfaat praktis seperti kapasitas pengiriman yang stabil, pengurangan biaya logistik, dan efisiensi waktu tunggu transportasi.
Melalui pembukaan rute baru ini, diperkirakan akan diperoleh tambahan volume barang sekitar 40.000 TEU per tahun, serta perluasan rute kontainer reguler Pelabuhan Incheon menjadi total 71 rute, jumlah terbesar dalam sejarah.
Untuk membuka rute baru ini, Otoritas Pelabuhan Incheon pun telah mendorong penjualan pelabuhan (Port Sales) di Indonesia sejak paruh pertama tahun 2025, serta melakukan pemasaran intensif kepada perusahaan pelayaran, pengirim barang, dan forwarder. Untuk mempercepat stabilisasi rute baru, mereka berencana terus melakukan pemasaran untuk menarik volume kargo tambahan dan secara aktif mempromosikan sistem insentif rute baru.
Ketua Otoritas Pelabuhan Incheon, Lee Kyung-kyu, mengatakan, “Pembukaan layanan KI8 oleh CMA CGM Group, perusahaan pelayaran terbesar ketiga di dunia, merupakan titik awal yang bermakna bagi penguatan jaringan logistik maritim dengan Indonesia, selaku pasar berkembang dengan potensi pertumbuhan yang besar.” Ia menambahkan, “Rute baru ini akan berkontribusi besar dalam mengurangi biaya logistik dan menjamin kapasitas kapal yang stabil bagi perusahaan ekspor dan impor melalui Pelabuhan Incheon.”
