terkinni.id – Pada Rabu (27/8), telah dilaksanakan jamuan makan malam dalam rangka perpisahan KTT APEC dalam Industri Budaya dan Kreatif yang diselenggarakan di Hotel Lahan Select, Gyeongju, Provinsi Gyeongsang.
Jamuan perpisahan ini diselenggarakan oleh Gubernur Provinsi Gyeongsang, Lee Cheol-woo, dan Wali Kota Gyeongju, Joo Nak-young. Mereka kemudian mengundang para pejabat tinggi industri budaya dari negara-negara anggota APEC untuk menikmati suasana malam di Gyeongju.

Selain acara makan malam, dalam perjamuan ini disajikan pula berbagai penampilan dan kegiatan budaya, seperti sesi mencicipi minuman tradisional Korea, pameran lukisan dan ukiran kayu berlapis emas (seongakdanhwa) dan lonceng besar, pertunjukan Taekwondo oleh Federasi Taekwondo Dunia, paduan suara oleh pemuda kota Gyeongju, paduan suara mahasiswa internasional, hingga pameran peralatan makan Kim Seon-sik, warisan budaya takbenda milik Provinsi Gyeongsang.
Tidak hanya diperlihatkan, peralatan makan yang diperkirakan dibuat pada masa Silla Bersatu di abad ke-8 ini juga digunakan sebagai peralatan makan di acara perjamuan. Dengan menonjolkan keindahan dan keunggulan keramik tradisional Korea, peralatan makan ini merupakan sponsor resmi KTT APEC dalam Industri Budaya dan Kreatif 2025.
Adapun para staf yang bertugas juga mengenakan Hanbok sambil memandu dan membantu para delegasi. Kemudian, pembukaan acara menggunakan lonceng besar yang terinspirasi oleh Lonceng Ilahi Raja Seongdeok, serta persembahan plakat baja sebagai cendera mata bagi para tamu kehormatan. Seni baja sendiri merupakan teknik artistik unik khas Provinsi Gyeongsang, kawasan terkemuka dalam industri baja Korea Selatan yang memiliki teknologi mutakhir.
Lebih lanjut, para delegasi juga menerima edisi cetak dari seni lukis ‘Samneung Bigeong’ karya seniman Park Dae-sung yang menggambarkan emosi Korea dan citra simbolis Gyeongju.

Wali Kota Gyeongju, Joo Nak-young, mengatakan, “Sudah lama saya bermimpi dan bercita-cita untuk menjadikan Gyeongju sebagai kota kelas dunia seperti Roma atau Paris,” dan menambahkan, “Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan Gyeongju dapat kembali bersinar di panggung internasional melalui APEC.”
Gubernur Provinsi Gyeongsang, Lee Cheol-woo, juga mengatakan, “Penyelenggaraan pertama ‘KTT APEC dalam Industri Budaya dan Kreatif’ di Gyeongju merupakan suatu hal yang berarti, akar dari Hallyu.” Ia menambahkan, “Kami akan berupaya sebaik mungkin agar KTT APEC pada bulan Oktober menjadi APEC tersukses sepanjang masa, tidak hanya demi nilai global budaya Korea dan memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga demi perdamaian dunia.”
KTT ini sendiri telah dimulai sejak tanggal 26 dan berakhir pada tanggal 28 Agustus dengan kegiatan pariwisata resmi yang akan mencakup kunjungan ke Kuil Bulguksa, Museum Nasional Gyeongju, dan Daereungwon, objek wisata representatif Gyeongju.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan industri-industri baru dan masa depan yang lebih cerah dengan memadukan kreativitas dan teknologi mutakhir, yang dibangun di atas fondasi budaya. Ini adalah pertemuan budaya pertama yang diselenggarakan di APEC. Di sisi lain, salah satu alasan pemilihan Gyeongju sebagai lokasi adalah karena Gyeongju merupakan kota berorientasi masa depan yang kaya akan warisan budaya.


