
terkinni.id – Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengumumkan pada Jumat (15/8) bahwa utusan khusus Presiden Lee Jae-myung telah datang ke Indonesia pada tanggal 11-14 Agustus lalu untuk melakukan kunjungan diplomasi. Para utusan ini telah bertemu dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, beserta jajaran pemerintah dan tokoh penting lainnya untuk memastikan keberlangsungan kerja sama.
Utusan khusus, yang dipimpin oleh Cho Jeong-sik dari Partai Demokrat Korea, melakukan kunjungan kehormatan pada tanggal 14 dan secara langsung menyampaikan surat pribadi dari Presiden Lee. Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya atas pengiriman utusan khusus dan surat tersebut serta menyampaikan salamnya kepada Presiden Lee.
Presiden Prabowo mengatakan, “Sebagaimana didiskusikan pada sambungan telepon antarpresiden bulan Juni lalu, saya berkomitmen untuk meningkatkan hubungan Korea-Indonesia ke tingkat setinggi mungkin. Saya berharap kedua negara dapat bekerja sama lebih erat untuk memperdalam dan mengembangkan kemitraan strategis khusus kita.” Ia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia.
Pada tanggal 12, delegasi khusus ini juga bertemu dengan Ketua DPR, Puan Maharani, dan Menteri Luar Negeri, Sugiono. Mereka menjelaskan pentingnya pelantikan pemerintahan Lee Jae-myung dan arah kebijakan luar negerinya, serta membahas upaya untuk mengembangkan hubungan bilateral.

Puan Maharani mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru dan menekankan kesamaan nilai-nilai antarkedua negara, yaitu menghormati demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Mereka juga menyatakan komitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan rasa saling percaya dan persahabatan melalui pertukaran aktif antara kedua parlemen. DPR RI juga kemudian diminta untuk menaruh perhatian dalam menciptakan lingkungan yang ramah bisnis, mengingat terdapat sekitar 2.000 perusahaan Korea yang menjalani bisnisnya di Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Sugiono, kedua belah pihak juga mengharapkan agar kerja sama dapat diperkuat melalui pertukaran tingkat tinggi yang aktif. Selain itu, mereka sepakat untuk mempercepat kerja sama yang saling menguntungkan dan substantif di bidang-bidang yang mempertemukan kekuatan Korea Selatan dan kebutuhan Indonesia.
Utusan khusus tersebut menjelaskan pula mengenai komitmen pemerintah Korea Selatan untuk menanggapi dengan tegas provokasi nuklir dan rudal Korea Utara, sekaligus upaya dalam melanjutkan dialog dan pertukaran antar-Korea melalui pengurangan ketegangan militer dan pembentukan kepercayaan. Mereka memohon dukungan dan kerja sama yang erat dari Indonesia, selaku negara yang menjaga hubungan baik dengan kedua belah pihak di Semenanjung Korea. Indonesia menyatakan dukungannya terhadap upaya-upaya untuk menegakkan perdamaian di Semenanjung Korea.Lebih lanjut, delegasi khusus ini juga berdiskusi dengan warga Korea setempat dan mengunjungi HLI Green Power, pabrik sel baterai pertama di Indonesia, sebuah usaha joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Group. Kementerian Luar Negeri menjelaskan, “Pengiriman delegasi khusus kali ini tidak hanya untuk menunjukkan ketahanan demokrasi kita, tetapi juga dinilai sebagai langkah untuk memperkuat hubungan kemitraan strategis khusus antara Korea Selatan dan Indonesia serta melanjutkan kerja sama yang erat dan substansial.”