August13 , 2025

K-Jusik: Korsel ‘Soon-to-be’ Kekuatan Sektor Pertahanan

Share

terkinni.id – Saham pertahanan utama dalam negeri telah meningkat sejak tahun lalu seiring dengan krisis geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina. Terlebih setelah Presiden AS Donald Trump berkuasa, ia menekan negara-negara besar untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka, diikuti pasar bisnis bagi perusahaan pertahanan yang telah berkembang. Akan tetapi, saham-saham pertahanan ini justru menurun serempak menjelang musim laporan performa kuartal kedua.

Penurunan harga saham ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor seperti performa LIG Nex1 dan lain-lainnya yang tidak memenuhi harapan pasar, serta KTT AS-Rusia yang memicu suasana setelah perang Rusia-Ukraina. Namun, banyak ahli yang mengatakan bahwa K-Bangsan atau sektor pertahanan Korea bukanlah bidang yang diinvestasikan karena harga sahamnya murah atau dihindari karena harganya mahal. Singkatnya, ini adalah sektor yang tumbuh dalam jangka menengah hingga jangka panjang. Apa buktinya?

Pertama, North Atlantic Treaty Organization (NATO) akhirnya menyepakati peningkatan anggaran pertahanan. Kemudian pada 2035, negara-negara anggota telah memutuskan untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5% dari produk domestik bruto (PDB). Ahn Yoo-jung, seorang peneliti di Kyobo Securities, mengatakan, “Jika negara-negara anggota NATO di Eropa dan Kanada meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga 3,5% dari PDB, anggaran pertahanan juga akan meningkat 7,1% per tahun hingga 2035.” Ia juga memprediksi, “Era persaingan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya akan terjadi.” Selain itu, di kawasan Timur Tengah, kemungkinan besar akan muncul kebutuhan untuk mengganti tank dan sistem pertahanan udara yang sudah tua. Peneliti Ahn mengatakan pula bahwa Amerika Serikat dan Jerman enggan mengekspor senjata ke Timur Tengah sehingga mampu menjadi peluang bagi perusahaan sektor pertahanan Korea.

Kedua, bulan lalu Hyundai Rotem menandatangani kontrak kedua dengan Polandia untuk tank K2. Ekspor ini dinilai bermakna sebab perusahaan Korea mendirikan basis produksi dan pemeliharaan di Eropa untuk pertama kalinya saat memproduksi tank di pabrik lokal Polandia. Hal ini memungkinkan ekspor ke negara-negara sekitar Polandia dengan waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Adapun minat investor saat ini adalah terkait apakah kondisi yang menguntungkan sektor pertahanan akan terus berlanjut ke depannya. Pendapat terkait hal ini pun masih terbagi-bagi. Beberapa pihak mengkhawatirkan harga saham yang naik terlalu cepat dalam jangka pendek mampu membuat rasio harga terhadap laba (PER) 12 bulan ke depan menjadi lebih tinggi daripada perusahaan pertahanan global seperti Lockheed Martin, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang adanya evaluasi yang terlalu tinggi. Di sisi lain, Morgan Stanley, sebuah bank investasi global (IB), baru-baru ini menyebut pertahanan K-Bangsan sebagai saham yang diuntungkan dalam “dunia multipolar” dan memprediksi bahwa Korea akan naik ke peringkat lima besar dunia dalam sektor pertahanan dalam lima tahun ke depan. Morgan Stanley juga menilai bahwa teori overvaluation harga saham tidak menjadi beban, mengingat ekspektasi peningkatan pangsa ekspor di masa depan.

Para ahli dari dalam dan luar negeri sepakat bahwa K-Bangsan akan terus berkinerja baik di masa depan, meskipun setiap perusahaan memiliki ekspektasi yang berbeda. Hal ini sehubungan dengan pertanyaan seberapa jauh harga saham perusahaan tertentu dapat naik di masa depan.


spot_img

Related

SEVENTEEN Donasikan 250 Ribu Dolar ke UNESCO pada Hari Pemuda Internasional

terkinni.id- Pledis Entertainment menyatakan bahwa pada Selasa (12/8), boy...

Kolaborasi Mahasiswa Korea dan Indonesia dalam ‘Creativity Station 2025’

terkinni.id - Pusat Inovasi Pendidikan Teknik Pusan National University...

Kolaborasi HD Hyundai XiteSolution dan KB Capital dalam Menyasar Pasar Alat Berat Indonesia

terkinni.id - HD Hyundai XiteSolution, anak perusahaan HD Hyundai...

Peningkatan Kasus COVID-19 Korsel dalam Beberapa Minggu Terakhir

terkinni.id - Jumlah pasien rawat inap COVID-19 di Korea...