terkinni.id – Selama Juli 2025, performa ekspor Korea Selatan meningkat mencapai 84,8 triliun won atau sekitar 1 kuadriliun rupiah. Hasil ini terhitung sebagai surplus dagang dan merupakan jumlah tertinggi di antara bulan Juli lainnya sejak 2018. Sektor-sektor domestik yang memimpin performa ekspor ini meliputi semikonduktor, otomotif, dan perkapalan.

Menurut Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, pencapaian ekspor dan impor selama bulan Juli ini merepresentasikan peningkatan dari tahun ke tahun dengan persentase masing-masing hingga 5,9% dan 0,7%. Lebih lanjut, angka surplus dagang untuk bulan Juli mencapai 9,22 triliun won atau sekitar 1 kuadriliun rupiah, atau peningkatan sebesar 2,91 miliar USD atau sekitar 48 triliun rupiah dari tahun ke tahun.
Peningkatan ekspor semikonduktor sendiri mencapai 31,6%, senilai dengan 20,53 triliun won atau sekitar 242 triliun rupiah dan didorong oleh kenaikan harga tetap untuk memory chip serta meningkatnya permintaan akan produk bernilai tambah tinggi, seperti HBM dan DDR5. Adapun untuk otomotif, khususnya mobil, peningkatan ekspor mencapai 8.8%, yakni sekitar 8,13 triliun won atau 95 triliun rupiah didorong oleh performa kuat dari pasar Uni Eropa dan Amerika Latin.
Dalam sektor perkapalan, persentase ekspor melonjak hingga 107,6%, yakni sekitar 3,12 triliun won atau 36,7 triliun rupiah didorong. Lonjakan ditopang oleh sektor perkapalan terus mengalami peningkatan selama lima bulan terakhir, khususnya ekspor kapal bernilai tambah tinggi, seperti kapal tanker dan kapal pengangkut gas alam cair (LNG).
Di sisi lain, ekspor produk minyak bumi justru merosotan hingga 6,3% akibat kejatuhan harga produk karena kelebihan pasokan global di tengah harga minyak yang rendah.
Selain ke Tiongkok, ekspor regional lainnya menunjukkan pertumbuhan konsisten, bahkan mencapai persentase 68% untuk Taiwan. Hal ini berbanding terbalik dengan ekspor ke Tiongkok yang justru merosot hingga 3% akibat kelambatan ekspor minyak bumi dan perangkat komunikasi nirkabel.
Perwakilan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi–Kim Jeong-kwan–mengatakan bahwa seiring disepakatinya nilai tarif baru, pemerintah AS akan secara aktif mendukung perusahaan-perusahaan ekspor Korea Selatan sehingga agar dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.