terkinni.id – Program Imunisasi Nasional (NIP) resmi mengganti vaksin influenza kuadrivalen menjadi vaksin trivalen mulai musim 2024–2025, sesuai rekomendasi WHO setelah strain influenza B Yamagata tidak terdeteksi sejak 2020. Vaksin trivalen melindungi dua jenis influenza A dan satu jenis influenza B, sedangkan kuadrivalen mencakup empat jenis.
Lima perusahaan farmasi domestik — Boryung Biopharma, Korea Vaccine, GC Green Cross, Ilyang Pharmaceutical, dan SK Bioscience — telah mengantongi persetujuan distribusi nasional untuk vaksin trivalen dan bersiap memasok NIP. Mereka bersaing bersama perusahaan global Sanofi-Aventis dan GlaxoSmithKline, namun hanya Sanofi-Aventis yang lolos tender bersama lima perusahaan lokal.
Harga kontrak vaksin trivalen tahun ini turun sekitar 10% dibanding kuadrivalen tahun lalu, yakni di kisaran 9.339–9.660 won per dosis, sementara tahun lalu 10.340–10.810 won. Meski volume pengadaan NIP naik dari 11,7 juta menjadi 12,07 juta dosis, nilai kontrak diperkirakan turun dari 120 miliar won menjadi 110 miliar won, memotong penjualan tiap produsen domestik sekitar 1,5–2 miliar won.
Dengan pasar vaksin influenza nasional bernilai ±200 miliar won per tahun dan porsi pasar swasta mencapai 55–60%, perusahaan diperkirakan akan mengalihkan fokus ke sektor swasta serta ekspansi luar negeri. Namun, persaingan dipastikan semakin ketat dengan kehadiran pemain global seperti AstraZeneca Korea, Sanofi-Aventis, dan GlaxoSmithKline yang siap meluncurkan vaksin trivalen di pasar non-NIP.
