terkinni.id – Innobiz mengumumkan pada Kamis (20/11) bahwa mereka telah mengadakan ‘Korea-Indonesia Smart Factory Seminar’ untuk kedua kalinya dalam rangka menciptakan model kerja sama baru dengan Indonesia. Seminar pertama sebelumnya telah diadakan pada bulan Juni lalu dan acara kali ini diadakan di Ballroom Hotel YELLO, Bandung.
Pada seminar pertama, pembahasan difokuskan pada pembentukan landasan awal bagi kerja sama antara kedua negara, sedangkan pembahasan seminar kedua difokuskan pada perluasan cakupan kerja sama dan penguatan hubungan bisnis praktis.
Acara tersebut dihadiri sekitar 120 orang, termasuk perusahaan Korea seperti GINT dan ZIN Corporation, pejabat dari Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia (Kemenkop UKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Universitas BINUS, dan perusahaan mitra lokal.
Seminar ini memperkenalkan kebijakan smart factory di Indonesia dan status terkini ‘Smart Factory Training Center’ yang dibangun di kampus BINUS Bekasi. Selain itu, empat perusahaan Korea (Internex, GINT, ZIN Corporation, dan Autonics) juga mempresentasikan studi kasus dan strategi teknologi utama, termasuk smart logistics dan teknologi otomasi berbasis SCADA (Supervisory Control, Data Acquisition).
Berikutnya dibahas pula mengenai sistem otomasi berbasis AI, solusi manajemen produksi untuk smart factory, perkenalan sistem logistik yang menggabungkan teknologi IoT, dan peluang kerja sama antara perusahaan partisipan.
Noh Hee-chul, ketua Innobiz, mengatakan, “Seminar ini sangat berarti sebab bukan hanya sekadar platform pertukaran, melainkan ruang untuk menyiapkan dasar kerja sama demi mencapai hasil konkret,” seraya menambahkan, “Kami berharap perusahaan dari kedua negara dapat bekerja sama untuk memimpin transformasi digital.”


