terkinni.id – Sejak 10 November lalu hingga Jumat (14/11), Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC)—sebuah lembaga yang berafiliasi dengan UNESCO—menyelenggarakan ‘2025 Sookmyung UNESCO UNITWIN’ di kampus Yongsan, Seoul.
Dengan mengundang 56 mahasiswi berprestasi dari tujuh universitas mitra di empat negara utama ASEAN, termasuk Vietnam, Indonesia, dan Laos, pihak universitas melaksanakan program pelatihan digital dan kewirausahaan selama lima hari.
Undangan ini merupakan kelanjutan dari ‘Pelatihan Daring Peningkatan Kapasitas Digital dan Kewirausahaan Perempuan’ yang telah dilaksanakan selama dua bulan, dari bulan Juni hingga Juli lalu. Tujuannya adalah untuk mengembangkan model pelatihan yang mengintegrasikan pembelajaran daring dan luring, serta mendorong lahirnya talenta perempuan global yang praktis dan dibekali dengan inovasi digital dan kemampuan kewirausahaan.
Dalam sambutannya, Rektor Moon Si-yeon mengatakan, “Program UNESCO UNITWIN merupakan wadah kerja sama yang bermakna, di mana upaya bersama dilakukan untuk memperkuat kapabilitas perempuan di bidang inovasi digital dan kewirausahaan,” dan menambahkan, “Saya berharap program pelatihan undangan ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk tumbuh menjadi ‘Outthinkers’ yang memimpin inovasi.”
Dalam bidang kewirausahaan, pelatihan langsung diberikan kepada para peserta untuk mengembangkan situs web yang dapat mengimplementasikan produk dan layanan nyata berdasarkan model bisnis yang mereka kembangkan dalam kursus daring. Pelatihan ini memberikan kesempatan belajar sistematis bagi para peserta untuk mempelajari seluruh proses kewirausahaan, termasuk pengembangan model bisnis, perencanaan UI/UX, dan strategi memasuki pasar.
Sementara di bidang digital, peserta menghadiri kuliah terkait proses mengintegrasikan analisis data menggunakan Python dengan kecerdasan buatan (AI) dan otonom. Peserta kemudian melaksanakan proyek visualisasi data dan secara langsung mengimplementasikan serta menguji model otonom berbasis deep learning untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip teknologi digital terbaru secara praktis.
Dalam sesi kuliah khusus, Choi Yu-jin, CEO CLASSUM, juga membagikan kiat-kiat untuk berkembang menjadi wirausahawan masa depan dengan tema “Pengusaha Wanita yang Berkiprah di Bidang Startup Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)”. Choi menekankan pentingnya “individualitas unik” untuk meraih kesuksesan sebagai wirausahawan, serta mendorong para mahasiswi yang bermimpi memasuki dunia digital dan memulai bisnis mereka sendiri untuk percaya pada kemampuan mereka dan menghadapi tantangan dengan berani.
Pada upacara penutupan, Lee Sook-jung, Presiden APWINC, mengatakan, “Pelatihan ini, yang diselenggarakan menjelang peringatan 120 tahun Sookmyung Women’s University, merupakan kesempatan untuk sekali lagi menegaskan upaya universitas kami yang telah berjalan dengan keyakinan bahwa pendidikan perempuan merupakan inti dari perkembangan nasional.” Ia menambahkan, “Kami berharap para peserta dapat tumbuh menjadi tokoh utama yang memimpin masyarakat secara progresif dan inovatif di negara masing-masing berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam pelatihan ini.”
