terkinni.id – SK Plasma mengumumkan pada Senin (10/11) bahwa mereka telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Danantara Indonesia, perusahaan pengelola dana investasi negara, untuk berkolaborasi dalam investasi fasilitas produksi produk darah di Indonesia. Kesepakatan ini menandai kolaborasi kedua dengan lembaga Indonesia setelah perjanjian investasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) pada tahun lalu.
Berdasarkan perjanjian ini, kedua pihak akan membahas arah dan prosedur investasi spesifik untuk usaha joint venture SK Plasma Core Indonesia, yang awalnya didirikan oleh SK Plasma sebagai pemegang saham terbesar dan INA sebagai pemegang saham terbesar kedua, untuk membangun pabrik produksi produk darah di Indonesia.
Pabrik baru untuk usaha ini dijadwalkan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2026 dan berlokasi di kompleks industri Karawang Sebanyak 600.000 liter plasma per tahun direncanakan untuk difraksinasi melalui pabrik ini untuk memproduksi produk-produk darah utama seperti albumin dan imunoglobulin.
Merespons kesepakatan ini, CIO Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan, “Membangun sistem layanan kesehatan nasional yang stabil dengan mengurangi ketergantungan impor untuk layanan medis esensial merupakan salah satu strategi investasi inti kami,” lalu melanjutkan, “Kami akan menggabungkan kecanggihan teknologi SK Plasma dengan investasi tingkat nasional untuk mengamankan infrastruktur layanan kesehatan kelas dunia.”
Kim Seung-joo, CEO SK Plasma, juga mengatakan, “Fasilitas produksi yang sedang dibangun di Karawang bukan sekadar pabrik farmasi biasa, melainkan proyek nasional yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat Indonesia dan kedaulatan obat-obatan esensial.” Ia menambahkan, “Kami akan bekerja sama erat dengan lembaga-lembaga pemerintah utama, termasuk Danantara, untuk melengkapi fondasi bagi pasokan produk darah berkualitas tinggi yang stabil.”
SK Plasma sendiri telah mendapatkan izin usaha produk darah dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan saat ini sedang dalam tahap membangun pabrik lokal.


