terkinni.id – Dalam pertemuan puncak Korea-Tiongkok yang diselenggarakan di sela-sela KTT APEC di Gyeongju, Presiden Lee Jae Myung, Presiden Xi, dan Ketua Komite Kepresidenan untuk Pertukaran Budaya Populer, Park Jin-young, diketahui sempat berbincang singkat mengenai gagasan pertunjukan berskala besar di Beijing.

Seturut dengan hal ini, postingan Anggota DPR Kim Young-bae dari Partai Demokrat Korea berupa foto KTT Korea-Tiongkok di akun Instagramnya dengan tulisan, “Ada perkembangan yang mengejutkan dari jamuan makan malam ini,” juga mencuri perhatian masyarakat.
Kim menambahkan, “Ini mungkin bukan hanya saatnya larangan dicabut, tetapi juga membuka pintu lebar untuk ekspansi budaya Korea secara penuh.”
Adapun menurut seorang perwakilan anggota parlemen pada hari Sabtu (1/11), Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan “reaksi positif” terhadap usulan untuk menyelenggarakan pertunjukan berskala besar di Beijing.
Jika terlaksana, maka pertunjukan tersebut akan menjadi yang pertama dalam delapan tahun sejak Tiongkok melarang penyelenggaraan acara hiburan Korea di negara tersebut akibat pengerahan sistem antirudal Terminal High Altitude Area Defense (Thaad) oleh Korea yang dipimpin AS pada tahun 2016 silam.
Dalam jumpa pers yang diadakan hari Sabtu, Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Wi Sung-lac juga mengatakan bahwa kedua negara memiliki “konsensus untuk meningkatkan pertukaran budaya dan berupaya dalam kerja sama konten.”
Pemerintah, bagaimanapun, telah memperingatkan agar tidak menafsirkan secara berlebihan. KTT tersebut mungkin telah membantu memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara, tetapi kemungkinan tersebut tidak disebutkan secara resmi dalam hasil KTT Korea-Tiongkok dan oleh karena itu terlalu rapuh untuk dibahas secara resmi.
“Kami memahami pernyataan antara Presiden Xi dan Ketua Komite Park Jin-young selama acara diplomatik tersebut sebagai basa-basi umum yang dipertukarkan saat saling menyapa,” kata Komite Kepresidenan untuk Pertukaran Budaya Populer dalam siaran pers pada hari Minggu. “Akan terlalu dini dan terlalu terburu-buru untuk menafsirkannya terlalu jauh.”
Diketahui, menyusul keputusan Korea untuk menyebarkan sistem antirudal Thaad pada tahun 2016, Tiongkok kemudian merespons dengan tindakan pembalasan tidak resmi yang dilakukan lewat pembatasan impor, distribusi, dan pertunjukan musik, drama, hingga film Korea. Setelahnya, sejak 2017, Gelombang Korea secara efektif telah ditutup dari pasar Tiongkok, dengan hit besar terakhir adalah drama KBS tahun 2016 “Descendants of the Sun.”
Namun, tanda-tanda pencairan mulai muncul setelah dimulainya pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat. Pada bulan April, trio hip-hop Korea Homies menjadi artis pertama yang menggelar konser resmi di Tiongkok — di Wuhan — sejak larangan tersebut diberlakukan. Para analis memperkirakan bahwa seiring Tiongkok bergulat dengan perang dagang dengan Amerika Serikat, Tiongkok mungkin semakin menyadari perlunya meningkatkan hubungan dengan Korea.


