August8 , 2025

Pasca Covid-19. Penjualan Swalayan dan Convenience Store di Korea Kembali Turun

Share

terkinni.id – Dalam paruh pertama tahun 2025, perusahaan retail offline seperti swalayan dan convenience store di Korea Selatan mengalami kemerosotan penjualan yang cukup signifikan. Pertumbuhan negatif ini kembali berlangsung setelah terakhir kali terjadi di 2020, saat pandemi Covid-19. Hal ini terjadi akibat berkurangnya daya beli offline masyarakat dan peralihan kegiatan belanja melalui platform online. Angka penjualan offline yang sempat mencapai 8,6% pada tahun 2021 terus mengalami penurunan sampai saat ini. Di sisi lain, angka penjualan online pada 2021 yang mencapai 16,1% dan mengalami penurunan hingga 7,2% di tahun 2023, kini kebali meningkat jauh hingga 15,8%. 


Berdasarkan jenis usahanya, penjualan paruh pertama swalayan di tahun ini mengalami penurunan hingga 1,1% dibanding tahun lalu, persentase penurunan terbesar di antara penjualan offline lainnya. Dalam periode yang sama, convenience store juga mengalami penurunan hingga 0,5%, sedangkan department store hanya mengalami peningkatan kecil, yakni sebesar 0,5%. Meskipun demikian, departement store dan convenience store sempat mengalami pertumbuhan hingga 3~5% selama tahun lalu. Beberapa insider dalam dunia industri menilai peristiwa ini merupakan kemerosotan penjualan yang diakibatkan tingginya harga pasar dan perubahan iklim. Contohnya seperti musim dingin lalu yang ternyata masih berlangsung hingga bulan Maret menyebabkan performa penjualan pakaian musim semi di department store menurun. Shinsegae merupakan satu-satunya department store yang memberikan laporan penjualan selama lima bulan pertama, kecuali bulan Januari. Mereka berhasil menghentikan penurunan penjualan pada paruh pertama berkat penjualan barang mewah dan brand internasional. Penjualan barang-barang branded ini bahkan mengalami kenaikan hingga lima persen. Di sisi lain, penjualan seperti alat elektronik rumah tangga, barang kebutuhan sehari-hari, hingga alat olahraga anak justru mengalami minus. Seorang insider juga menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang tidak pasti seperti ini ke depannya memungkinkan para VIP (kalangan atas) untuk tidak banyak berbelanja.

Kemerosotan dalam bisnis offline ini diharapkan dapat membaik melalui pengadaan kupon mulai paruh kedua nanti, terutama bagi usaha convenience store. Seorang insider di industri ini juga mengharapkan pengadaan kupon ini dapat memberikan peningkatan signifikan yang melebihi masa pandemi Covid-19 lalu, terlebih karena akan diadakan selama periode liburan musim panas. Pengadaan kupon ini merupakan program yang dilakukan oleh Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korea sejak 21 Juli lalu sebagai upaya untuk membantu meningkatkan daya beli offline masyarakat. 

Kupon ini bernilai 150 ribu won atau sekitar 1,7 juta rupiah dan akan diadakan selama 8 minggu hingga 12 September 2025. Adapun program ini menargetkan individu berpendapatan rendah, orang tua tunggal, hingga penduduk penerima subsidi pemerintah dengan nominal lebih besar, yakni 300-400 ribu won atau sekitar 3,5-4,7 juta rupiah.

Meskipun demikian, perusahaan seperti swalayan yang tidak memungkinkan penggunaan kupon tetap merasa pesimis dengan kondisi ini. Pada masa pandemi lalu, mereka pun tidak menerima dana bantuan dan mengalami penurunan penjualan hingga 5-10 persen. Kondisi ini kemudian memicu swalayan, seperti E-Mart dan Lotte Mart, akhirnya mengadakan diskon besar-besaran untuk menarik pembeli. Seorang insider juga menjelaskan bahwa ketegangan yang tinggi dapat terjadi sebab pemerintah mungkin akan memperkuat regulasi terhadap toko-toko yang menyediakan diskon besar sehingga jika penurunan penjualan terus berlanjut hingga paruh kedua tahun ini, maka tindakan seperti penyesuaian margin keuntungan akan diperlukan.

spot_img

Related

Regulasi Pinjaman Berubah, Transaksi Sewa Apartemen di Seoul Meningkat

terkinni.id - Penerapan regulasi pinjaman yang telah berlangsung sejak...

Menolak Ditangkap, Kuasa Hukum Mantan Presiden Yoon Seok Yeol Sebut Tim Jaksa Ilegal

terkinni.id - Pihak mantan Presiden Korea Selatan Yoon Seok...

Di Tengah Pelemahan Sektor Konstruksi, Konsumsi Korea Selatan Membaik Bertahap

terkinni.id - Lembaga Penelitian Nasional merilis analisis yang menunjukkan...

Trio K-Bio Kuasai Pasar Farmasi, Apa Saja?

terkinni.id - Di antara perusahaan farmasi dan bioteknologi milik...