October27 , 2025

Warga dan Pedagang Bergerak Jaga Keamanan Menjelang Halloween

Share

terkinni.id – Menjelang perayaan Halloween pada 31 Oktober, warga dan pedagang di berbagai kawasan sibuk di Seoul secara sukarela turun tangan menjaga keamanan publik. Di Distrik Mapo, anggota Satuan Keamanan Sukarela berpatroli di sekitar Stasiun Universitas Hongdae pada malam 24 Oktober untuk mencegah potensi insiden di tengah kerumunan pengunjung. Sekitar 40 anggota berjaga dengan tongkat lampu merah di jalan dan trotoar sekitar stasiun. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dimulai sejak tragedi Itaewon tiga tahun lalu, ketika banyak warga memutuskan untuk berpartisipasi langsung dalam menjaga ketertiban di ruang publik.

Di Itaewon, Asosiasi Pedagang setempat juga mengerahkan Pasukan Relawan Pengelola Keamanan yang terdiri dari kelompok kecil beranggotakan tiga hingga empat orang. Sejak didirikan pada 2019 setelah pandemi COVID-19, asosiasi ini kini memiliki sekitar 100 anggota aktif yang terlibat dalam kegiatan pengawasan keamanan, terutama di area padat seperti Jalan Budaya Kuliner Dunia. Para pedagang bahkan membantu memasang lebih dari 100 pembatas tengah portabel yang disediakan oleh Kantor Distrik Yongsan untuk mengatur arus pejalan kaki dan kendaraan.

Sementara itu, Kepolisian Korea Selatan menetapkan periode khusus pengamanan Halloween hingga 2 November. Sebanyak 4.922 petugas, termasuk satuan patroli bergerak, dikerahkan di pusat-pusat keramaian seperti Itaewon, sementara sekitar 230 polisi lalu lintas ditugaskan setiap hari untuk mengendalikan kemacetan. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya tragedi Itaewon akibat kepadatan massa.

Tragedi Itaewon terjadi pada malam 29 Oktober 2022 di kawasan hiburan Itaewon, Seoul, saat ribuan orang berkumpul merayakan Halloween. Di sebuah gang sempit yang dipenuhi pengunjung, kepadatan ekstrem tanpa pengaturan arus manusia menyebabkan desak-desakan hebat yang menewaskan 159 orang. Sebagian besar korban adalah anak muda berusia 20-an, termasuk warga negara asing.

Peristiwa ini mengguncang seluruh Korea Selatan dan memunculkan kritik tajam terhadap lemahnya sistem pengelolaan keramaian serta koordinasi penanganan darurat. Ketika itu, pemerintah Korea Selatan menetapkan masa berkabung nasional dan meluncurkan penyelidikan untuk memperbaiki prosedur keselamatan publik.

Related

Protes Anti-Tiongkok dan Anti-Trump Picu Peningkatan Keamanan Jelang KTT APEC di Gyeongju

terkinni.id – Menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di...

Gyeongju Siap Jadi Pusat Dunia Bisnis dalam APEC CEO Summit

terkinni.id - Para pemimpin perusahaan global akan berkumpul di...

Sean Taffin de Givenchy, Resmi Menikah dengan Jung Da-hye Wanita Berdarah Korea-Amerika

terkinni.id – Sean Taffin de Givenchy, keturunan pendiri rumah...

Presiden Lee Jae-myung Akan Lakukan Dialog Bilateral dengan Trump dan Xi Jinping!

terkinni.id – Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengumumkan pada Jumat...

Model dan Aktor Korea Diduga Jual Perempuan ke Sindikat Siaran Dewasa Kamboja seharga Rp59 Juta

terkinni.id – Seorang model dan aktor Korea, yang diidentifikasi...