October26 , 2025

Korsel Hibahkan Mesin Pengolah Sampah untuk Kota Cilegon, Jambi, hingga Mataram

Share

terkinni.id – Pada Rabu (8/10), Kepala UPT TPSA Bagendung (Cilegon), Bagus Ardanto, melaporkan bahwa mereka telah menerima mesin pengolah sampah (insinerator) dari Korea Selatan satu bulan yang lalu.

Saat ini, mesin tersebut masih ditempatkan di area Pabrik Plant Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebab menunggu selesainya proses instalasi dari tim Korea. 

Mesin ini rencananya akan dioperasikan untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan baru akan dipergunakan setelah dilakukannya perjanjian kerja sama (PKS) antara pihak Korea dan Pemkot Cilegon serta proses uji coba atau commissioning.

Selanjutnya, terkait hasil olahan mesin ini, Bagus Ardanto menerangkan, “Kalau untuk produksi masih kita bahas, kalau PKS jadi, baru kita tahu output produknya. Output produknya banyak, cacahan plastik, untuk BBJP, untuk RDF. Cuman kita belum tahu fokus lebih besar kemana, persentasenya berapa belum tahu. Nanti kalau sudah tahu, kalau alatnya sudah operasional, uji coba selama tiga sampai enam bulan. Baru kita tahu outputnya apa yang maksimal.” Ia melanjutkan, “Yang pasti banyak outputnya, mungkin nanti bisa menghasilkan biji plastik dan untuk pupuk pakan magot.”

Meskipun masih harus dibuktikan melalui proses uji coba, setidaknya 6 bulan, mesin tersebut dikatakan mampu memproduksi bahan bakar alternatif hingga mencapai 200 ton sehari. 

Sehubungan dengan ini, Pemkot Cilegon juga sebelumnya telah resmi menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, yakni PT Green ECO Teknologi, untuk mengelola sampah domestik menjadi bahan bakar alternatif bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Penandatanganan nota kesepahaman bersama untuk proyek ini telah dilaksanakan di Kantor Walikota Cilegon pada 29 Juli lalu. 

Sementara itu, bantuan serupa juga telah lebih dulu dilakukan oleh Korsel untuk Kota Jambi dan Mataram. 

Di Jambi, pihak Korea—melalui Anha Industry—menghibahkan insinerator hingga bantuan pemasangan panel surya untuk membantu proyek revitalisasi Danau Sipin. Hal ini diupayakan guna mengatasi banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan. Pemerintah Jambi kemudian merencanakan penggunaan bantuan ini untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan Danau Sipin dan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Bantuan ini diharapkan dapat berdampak positif pada pariwisata dan perekonomian sekitar.

Adapun bantuan hibah insinerator berkapasitas 10 ton bagi Kota Mataram dilakukan oleh pihak Korsel melalui Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemkot Mataram kemudian secara mandiri menambahkan 2 unit mesin pengolah sampah lagi untuk memaksimalkan upaya ini, salah satunya merupakan limpahan dari Rumah Sakit (RS) Moh Ruslan Kota Mataram. 

Setelah dilakukan uji coba, diketahui bahwa semua jenis sampah dapat masuk ke insinerator—baik sampah organik maupun anorganik seperti logam, besi, beling, dan lainnya. Bahkan, residu dari satu kali pembakaran sebanyak 5 ton hanya setengah karung, jumlah yang sangat sedikit. Lebih lanjut, residu tersebut akan diuji coba untuk diolah menjadi batako agar semua sampah yang dibakar melalui insinerator tidak ada yang terbuang karena dimanfaatkan secara optimal. Ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat.

Related

Setelah 15 Tahun Vakum, Aktor Won Bin Muncul sebagai Model Restoran Shabu20

terkinni.id – Merek restoran Shabu20 baru-baru ini memperkenalkan model...

Huening Kai TXT Tanggapi Langsung Rumor Kencan

terkinni.id – Pada Jum’at (10/10), ia menuliskan pesan panjang...

“JUMP” BLACKPINK Lampaui 300 Juta Streaming di Spotify

terkinni.id – YG Entertainment mengumumkan pada Selasa (30/9) bahwa...