terkinni.id – Pada Senin (25/8), Lotte Mart mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerapkan model grosir-ritel, dimulai dari gerainya di Denpasar, Bali.
Keputusan ini didasarkan pada analisis bahwa gerai grosir memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menarik pelanggan baru dan umum dibandingkan gerai ritel atau eceran.
Lotte Mart sendiri hadir di Indonesia sejak tahun 2008 dan saat ini telah mengoperasikan 36 gerai grosir serta 12 gerai ritel yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Adapun Lotte Mart Bali sebelumnya beroperasi sebagai toko grosir seluas kurang lebih 6.612 meter persegi. Tiga perempat bagian dari toko ini kemudian direstrukturisasi menjadi ruang ritel khusus yang berfokus pada K-Food dan produk segar. Sebanyak 90% dari ruangan ini nantinya juga akan didedikasikan untuk produk makanan.
Penawaran Food & Beverage (F&B) juga diperkuat melalui area khusus bernama ‘Long Deli Road’ yang dioperasikan untuk makanan siap saji dan toko roti bergaya Eropa. Selain itu, restrukturisasi ruang grosir ini juga dilakukan untuk memprioritaskan produk-produk populer.
Dari segi internal pun, telah dibentuk tim penjualan khusus untuk setiap jenis pelanggan serta layanan praktis seperti pengiriman gratis dan sistem pemesanan ulang untuk mendorong re-purchase atau re-order dari pelanggan.
Kim Tae-hoon, Presiden Direktur Lotte Mart Indonesia, menyatakan, “Kami akan menyediakan layanan belanja yang nyaman, makanan gourmet yang beragam, dan pengalaman yang istimewa sehingga dapat menciptakan peluang untuk membawa bisnis kami di Indonesia ke tingkat selanjutnya.”


