terkinni.id — Proporsi rumah tangga lajang di Korea Selatan mencapai 36,1% pada tahun lalu, angka tertinggi sepanjang sejarah, dengan jumlah mencapai 8,045 juta rumah tangga. Menurut laporan “Rumah Tangga Satu Orang 2025 dalam Data Statistik” dari Badan Data Nasional, jumlah tersebut meningkat 216.000 dibanding tahun sebelumnya, dan porsi rumah tangga satu orang terus naik sejak 2019. Rumah tangga satu orang menjadi tipe rumah tangga terbesar, disusul rumah tangga dua orang, tiga orang, dan empat orang atau lebih. Berdasarkan usia, kelompok 70 tahun ke atas memiliki proporsi terbesar, sementara wilayah Seoul dan Gyeonggi menampung 42,7% dari seluruh rumah tangga lajang.
Stabilitas tempat tinggal rumah tangga satu orang masih rendah. Tingkat kepemilikan rumah hanya 32%, terpaut hampir 25 poin persentase dari seluruh rumah tangga. Rumah tunggal menjadi tempat tinggal terbanyak, diikuti apartemen serta rumah bertingkat dan multi-unit. Luas tempat tinggal rata-rata hanya 47,1㎡, dan separuh rumah tangga satu orang tinggal di ruang kurang dari 40㎡.
Kondisi ketenagakerjaan menunjukkan perbaikan. Per Oktober tahun lalu, jumlah rumah tangga satu orang yang bekerja mencapai 5,10 juta, naik 426.000 dalam setahun. Proporsi bekerja tercatat 63,4%, dengan kelompok usia 50–64 tahun sebagai yang terbesar, disusul usia 30-an dan 15–29 tahun.
Aktivitas waktu luang didominasi kegiatan di rumah seperti menonton konten video dan beristirahat. Namun, rumah tangga lajang melaporkan akses dukungan sosial yang lebih rendah saat sakit, membutuhkan uang, atau mengalami depresi. Tingkat kesepian juga lebih tinggi, dengan 48,9% menyatakan sering atau kadang merasa kesepian. Kepuasan hubungan sosial pun lebih rendah dibanding rata-rata rumah tangga lainnya. Persiapan masa tua banyak ditanggung sendiri, dengan 63,3% menyediakan biaya hidup hari tua secara mandiri.


