terkinni.id – Sebagai bagian dari proyek Kerja Sama Pembangunan Resmi (ODA) milik Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan yang berjudul “Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Digital dan Hijau di Indonesia”, konsorsium Korea Institute of Civil Engineering and Building Technology (KICT) mengumumkan pada 1 Desember bahwa mereka secara resmi telah menyerahkan laboratorium bergerak (Mobile Laboratory) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia pada tanggal 18 bulan lalu di Bandung.
Proyek ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas manajemen kualitas pengaspalan yang sistematis di Indonesia dan memperkenalkan teknologi konstruksi jalan yang berkelanjutan. Proyek ini dilaksanakan oleh konsorsium yang dipimpin oleh KICT sejak tahun 2023, dengan partisipasi bersama dari Daeshin Plant Industry, Korea Road & Transportation Association, dan ATMACS.
Mobile Laboratory sendiri dirancang untuk memudahkan pengumpulan data melalui pengujian langsung perkerasan jalan (lapisan konstruksi) di lapangan sehingga pengambilan sampel, pengujian, dan analisis dapat dilakukan sekaligus di lokasi.
Kementerian PUPR Indonesia mengharapkan laboratorium ini dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan keandalan operasional proyek pengaspalan jalan di Indonesia melalui penilaian kualitas yang akurat dan konsisten, pengumpulan data yang cepat, serta dukungan manajemen kualitas lapangan yang aman.
Dalam sambutannya, Penasihat Senior Yeo Hyeong-gu dari International Contractors Association of Korea (ICAK) mengatakan, “Melalui laboratorium mobile ini, diharapkan pengendalian mutu dapat dilakukan secara efektif di lokasi proyek pengaspalan jalan Indonesia selaku negara dengan wilayah yang luas dan banyak pulau.”
Sementara itu, Seong-Tae Cho, Konselor Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi di Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia, mengatakan, “Kami berharap peralatan yang disumbangkan ini dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan kualitas infrastruktur jalan melalui inspeksi langsung di lokasi.”
Terkait hal ini, Roy Rizali Anwar selaku Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI mengatakan, “Penggunaan laboratorium mobile ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses pengujian di lapangan.” Ia juga menilai fasilitas ini mampu melakukan pengujian langsung terhadap kualitas aspal, agregat, dan campuran aspal di lapangan, serta memungkinkan pengumpulan data secara real-time hingga pelaporan.
