Jumlah mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di universitas Korea terus meningkat pesat dan berperan sebagai pengganti penurunan jumlah mahasiswa domestik akibat berkurangnya populasi usia sekolah. Menurut data Korean Educational Development Institute pada 23 November, jumlah mahasiswa asing di program gelar reguler mencapai 179.190 orang per April tahun ini, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan sepuluh tahun lalu.
Peningkatan paling besar terjadi di program pascasarjana. Jumlah mahasiswa pascasarjana meningkat dari 333.478 orang pada 2015 menjadi 351.774 orang tahun ini. Dalam periode yang sama, mahasiswa asing di program magister dan doktor melonjak dari 22.767 menjadi 59.040 orang, sehingga mahasiswa asing kini mencakup 16,8% dari seluruh mahasiswa pascasarjana.
Mahasiswa asing juga semakin beragam dari segi negara asal. Jika sebelumnya mahasiswa asal Tiongkok mendominasi, kini banyak mahasiswa berasal dari Vietnam, Mongolia, dan Uzbekistan. Tren peningkatan terlihat jelas pada bidang seni dan olahraga, di mana jumlah mahasiswa asing melonjak dari 4.391 orang pada 2015 menjadi 21.447 orang tahun ini. Pada level pascasarjana saja, kenaikan mencapai 672%.
Namun peningkatan ini menimbulkan tantangan. Sejumlah profesor melaporkan masalah komunikasi dan lemahnya kemampuan bahasa Korea sebagian mahasiswa asing. Selain itu, kasus mahasiswa asing yang berstatus ilegal juga meningkat, mencapai 32.874 orang per Agustus.
Para ahli menilai kebijakan penerimaan mahasiswa asing kini harus beralih dari kuantitas menuju manajemen kualitas agar tidak menurunkan mutu pendidikan dan tetap memperkuat daya saing kampus.


