terkinni.id – Menyusul tingkat pendaftaran yang telah mencapai 150% dalam rekrutmen mahasiswa baru tahun 2026, pada Jumat (14/11), Sekolah Penerbangan Gyeonggi mengadakan rapat komite manajemen sekolah dan memulai diskusi terkait strategi pengembangan sekolah jangka menengah hingga panjang.
Beberapa agenda utama yang dibahas antara lain mempererat hubungan persaudaraan dengan sekolah penerbangan terkemuka di Indonesia, meninjau restrukturisasi kurikulum 2026, dan membangun sistem kurikulum untuk memperkuat kemampuan sekolah-sekolah spesialisasi penerbangan.
Sekolah melaporkan bahwa usulan untuk menjalin hubungan persaudaraan internasional dengan sekolah penerbangan terkemuka di Indonesia saat ini sedang dalam tahap akhir konsultasi bersama Kementerian Pendidikan Indonesia.
Jika perjanjian ditandatangani, kerja sama antara Sekolah Penerbangan Gyeonggi dan Indonesia nantinya akan mencakup pendidikan jarak jauh dalam mata pelajaran penerbangan, pertukaran pelajar, dan pengelolaan proyek internasional di bidang penerbangan.
Ini akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk terhubung langsung dengan lembaga pendidikan penerbangan luar negeri dan diharapkan dapat menjadi landasan jangka menengah dan panjang untuk pengembangan talenta penerbangan global.
Selanjutnya, rapat komite ini juga membahas rencana restrukturisasi departemen tahun 2026 yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan praktis yang berfokus pada kebutuhan industri baru, seperti pengoperasian fasilitas dan peralatan penerbangan, serta pengelolaan infrastruktur bandara.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah Yoo Hyeong-jin menyatakan, “Tingkat pendaftaran 150% merupakan pencapaian berharga yang diraih melalui upaya seluruh warga sekolah,” dan menambahkan, “Melalui perluasan pertukaran internasional dan restrukturisasi sistem departemen, kami akan memberikan siswa pilihan karier yang lebih luas dan daya saing di lapangan.”


