terkinni.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengumumkan telah sukses menyelenggarakan ‘Indonesia Business Matching 2025’ di Value Hall, Hotel Lotte Busan pada Selasa (4/11) lalu.
Acara ini, yang diadakan di Busan untuk pertama kalinya tahun ini. Diselenggarakan oleh Daisy Park, mantan Direktur Organisasi Pariwisata Indonesia Korea (VITO Korea), acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari Organisasi Pariwisata Indonesia, termasuk Bayu Aji, Kepala Staf Menteri Pariwisata; Ali Andika Wardhana, Perwakilan Kedutaan Besar RI di Korea; dan Yulia, Wakil Menteri Kedua untuk Pemasaran Pariwisata Internasional, serta sekitar 50 pejabat industri perjalanan dari wilayah Busan, Ulsan, dan Gyeongnam.
Kegiatan ini membahas terkait pariwisata Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat di pasar Korea, yakni meningkat 25,6% dibandingkan tahun sebelumnya dan menempati peringkat ke-7 di antara wisatawan mancanegara. Lebih lanjut, dari Januari hingga Agustus 2025, sebanyak 331.488 wisatawan Korea telah mengunjungi Indonesia, menunjukkan tren pertumbuhan yang solid dari tahun ke tahun. Bali, Jakarta, Batam, dan Yogyakarta menjadi destinasi terpopuler dengan wisata bahari, kuliner, eksplorasi seni dan budaya, wisata petualangan, hingga ekowisata.
Selanjutnya dibahas pula mengenai Busan dan Gyeongnam yang menjadikan Indonesia sebagai pusat pariwisata baru sebab dinilai memiliki aksesibilitasnya yang semakin baik. Sehubungan dengan ini, maskapai Air Busan juga telah mengoperasikan empat penerbangan mingguan (Minggu, Senin, Rabu, dan Jumat) dari Busan ke Bali (Denpasar), sementara Jeju Air mengoperasikan penerbangan harian dari Incheon ke Bali dan dua kali seminggu (Rabu dan Sabtu) dari Incheon ke Batam. Hal ini memungkinkan wisatawan Busan untuk mengakses berbagai destinasi di Indonesia tanpa harus transit melalui Incheon.
Setelah presentasi tentang tren pariwisata Indonesia, sesi diskusi empat mata diadakan antara hotel dan perusahaan properti lokal Indonesia dengan agen perjalanan Korea. Para pelaku bisnis pariwisata terkemuka Indonesia turut berpartisipasi, termasuk Country Manager Garuda Indonesia Lee Dong-ho, General Manager Pakuwon Group Merissa Astri Dewayani dan Manajer Ni Putu Jessica Apriliyani, CEO Kalandara Resort Lombok Liz Martafeni, CEO Somewhere Lombok Supatmiati Ponidjan, dan CEO Ombak Property Gili Trawangan Iqbal Husein serta Manajer Baiq Munaah. Dari Korea, CEO Paradise Asia Sangjun Oh dan Direktur Joohee Lee, serta CEO Incobatam Jayoung Gong juga turut hadir.
Agen perjalanan yang berpartisipasi dalam acara tersebut antara lain Yellow Balloon, Modu Tour, Hana Tour, Lotte Tour, Farm Tour, Hanjin Tour, dan W Tour & Stay. Para eksekutif dan staf dari agen perjalanan terkemuka di wilayah Busan dan Gyeongnam menghadiri acara tersebut dan membahas konsultasi praktis serta rencana kerja sama.
Acara ini mendapat sambutan antusias dari para peserta karena resor-resor lokal di Indonesia mengadakan undian voucher akomodasi khusus.
Selain itu, Kementerian Pariwisata Indonesia menyediakan kopi Bandung, jas hujan warna-warni, dompet paspor, dan barang-barang lainnya kepada peserta melalui acara kuis.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Staf Menteri Pariwisata Bayu Aji mengatakan, “Busan adalah kota terbesar kedua di Korea dan merupakan gerbang terdekat ke Asia Tenggara,” dan menambahkan, “Saya berharap acara ini akan semakin memperkuat kerja sama antara kawasan Busan/Gyeongnam dan industri pariwisata Indonesia.”
Ali Andika Wardhana kemudian melanjutkan, “Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, masing-masing dengan budaya dan alamnya yang unik. Saya berharap wisatawan Korea akan menjelajahi lebih dari sekadar Bali dan menemukan destinasi tersembunyi seperti Lombok, Batam, Raja Ampat, dan Wakatobi.”
Sementara itu, Badan Pariwisata Indonesia (BPPI) tengah mengintensifkan upayanya untuk menguasai pasar Korea melalui acara ini, menyusul acara yang digelar di Seoul pada September 2025 lalu. Roadshow ini rencananya akan diperluas ke wilayah lain, termasuk Daegu, Jeju, dan Gwangju, pada tahun depan.
