terkinni.id – Beberapa tahun lalu, mobil bekas Hyundai dan Kia sering dianggap pilihan berisiko karena isu harga jual kembali dan ketersediaan suku cadang. Namun tren 2025 menunjukkan kebalikannya: permintaan mobil bekas Korea melonjak di berbagai kota, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Palembang.
Model seperti Hyundai Tucson, Santa Fe, Grand Avega, serta Kia Rio, Picanto, dan Sportage kini banyak diburu karena harga lebih terjangkau, fitur lengkap, dan kualitas bodi yang solid. Contohnya, Hyundai Tucson 2013 dibanderol Rp140–170 juta, sementara di kisaran harga sama, pembeli hanya mendapat HR-V lama dengan fitur lebih minim.
Pertumbuhan minat ini didorong peningkatan standar kualitas Hyundai dan Kia sejak 2018, termasuk interior yang lebih kokoh, fitur keselamatan lengkap, hingga kabin senyap layaknya SUV Eropa. Dukungan purnajual juga semakin baik berkat bengkel resmi yang kembali aktif serta ketersediaan spare part OEM dan aftermarket.
Depresiasi harga mobil bekas Korea kini membaik. Hyundai i20 2014, misalnya, bertahan di Rp110–120 juta karena banyak dicari pengguna muda. Kia Carens juga kembali diminati keluarga karena kabin luas dan mesin irit.
Dengan citra merek yang meningkat lewat sukses mobil listrik, Hyundai dan Kia kini menjadi pilihan rasional bagi pembeli bekas: harga bersaing, fitur modern, dan perawatan makin mudah. Mobil yang dulu dicibir, kini justru jadi incaran pasar.


                                    