terkinni.id – Lee Soo-man dari A2O Entertainment kembali mencuri perhatian industri global. Produser sekaligus arsitek penting K-pop ini berpartisipasi sebagai penasihat utama dalam makalah penelitian musik berbasis AI berjudul “Dari Generasi ke Atribusi: Arsitektur Agen AI Musik untuk Era Pasca-Streaming” yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi musik NEWTUNE. Makalah tersebut telah diajukan ke konferensi AI bergengsi NeurIPS dan saat ini dalam tahap peninjauan.
Penelitian ini menjadi sorotan karena tidak hanya membahas kemampuan AI dalam menciptakan musik, tetapi juga mengusulkan struktur yang dapat menautkan kreativitas AI dengan sistem hak cipta serta distribusi royalti. Dalam proses tersebut, Lee Soo-man juga berdiskusi dengan CISAC (Konfederasi Perhimpunan Penulis dan Komposer Dunia) mengenai sistem pelacakan karya serta kompensasi bagi pemilik hak cipta di era musik AI.
Lee Soo-man menegaskan bahwa teknologi yang diperlukan sebenarnya telah dimatangkan di Korea. NEWTUNE sedang mengembangkan sistem untuk melacak referensi musik apa yang digunakan AI, lalu mendistribusikan pendapatan kepada pemegang hak cipta berdasarkan data tersebut. CISAC disebut menunjukkan ketertarikan besar pada konsep Atribusi AI yang ia ajukan.
Dalam hal standardisasi global lisensi dan data hak cipta, Lee Soo-man menekankan pentingnya keterlibatan pasar Asia, termasuk Tiongkok, untuk membangun standar internasional yang terintegrasi. Ia berharap konferensi tingkat global antara penerbit, label, dan organisasi hak cipta dapat terselenggara dalam tahun ini di bawah kepemimpinan CISAC.
Ketua Asosiasi Hak Cipta Musik Korea, Chu Ga-yeol, menambahkan bahwa meskipun industri musik semakin digerakkan teknologi, hak cipta tetap menjadi fondasi kreator. Asosiasi berjanji berkolaborasi aktif dengan organisasi internasional untuk memperkuat integrasi data hak cipta di pasar Asia.
Selain kontribusi riset, Lee Soo-man kembali menegaskan pengaruhnya di industri. Ia baru saja masuk daftar “Golden Disc Powerhouse 40” bersama produser Yoo Young-jin, dan girl group global A2O MAY yang mereka rancang sukses merilis EP debut “PAPARAZZI ARRIVE” dan dipromosikan di Amerika Serikat dengan sambutan hangat dari penggemar internasional.


