terkinni.id – Netflix mengumumkan pada Selasa (21/10) bahwa mereka telah menandatangani perjanjian lisensi dengan perusahaan mainan besar, Mattel dan Hasbro, untuk meluncurkan versi mainan dari karakter film animasi mereka “K-Pop Demon Hunters”.
Kerja sama mencakup pembuatan boneka, action figure, merchandise, permainan, dan produk role-playing berdasarkan film hits tersebut. Produk pertama direncanakan akan dirilis pada 2026 mendatang.
Mattel, yang dikenal dengan franchise Barbie-nya, akan memproduksi boneka yang didesain mengikuti karakter HUNTR/X. Proses produksi boneka ini diupayakan dapat terlaksana secepat mungkin agar konsumen dapat memesan koleksi tersebut melalui platform Mattel Creations mulai November.
Dalam wawancara dengan Reuters, CEO Mattel, Ynon Kreiz, menggambarkan kolaborasi ini sebagai sesuatu yang saling menguntungkan bagi kedua perusahaan, terlebih jika mengingat skala dan daya tarik dari “K-Pop Demon Hunters” itu sendiri.
Sementara itu, Hasbro akan meluncurkan board game bertema “K-Pop Demon Hunters” berjudul “Monopoly Deal: KPop Demon Hunters”. Mereka juga berencana merilis boneka special edition, mainan, dan produk role-play.
Tim Kilpin, Presiden Divisi Mainan, Lisensi, dan Hiburan Hasbro, mengatakan, “K-Pop Demon Hunters adalah fenomena budaya pop yang kuat dengan resonansi global—sejalan dengan portofolio merek ikonik kami dan komitmen kami terhadap inovasi”.
Produk-produk Hasbro nantinya akan tersedia untuk pemesanan di Amerika Serikat melalui Amazon, Walmart, dan Target.
Merespons kerja sama ini, Marian Lee, Kepala Pemasaran Netflix, mengatakan, “K-Pop Demon Hunters telah memicu kegilaan penggemar global.” Ia melanjutkan, “(Melalui kerja sama ini) berarti penggemar akhirnya bisa mendapatkan boneka, permainan, dan merchandise yang mereka inginkan.”
Netflix sebelumnya sudah pernah melakukan pemasaran melalui mainan berdasarkan franchise lain, seperti “Stranger Things”, yang bahkan berkembang menjadi game seluler. Selain itu, berbagai platform streaming Korea, seperti WATCHA dan TVING, juga telah lebih dulu mengupayakan promosi konten dengan menjual merchandise.


