December15 , 2025

Korsel Larang Warganya Pergi ke Beberapa Wilayah Kamboja Usai Marak Kasus Penipuan Kerja dan Penahanan

Share

terkinni.id – Sehubungan dengan lonjakan kasus penipuan kerja dan penahanan yang melibatkan warga negara Korea, pemerintah Korea Selatan akan memberlakukan larangan perjalanan ke beberapa wilayah Kamboja mulai 16 Oktober.

Kemenlu Korsel sendiri mengumumkan pada Rabu (15/10) bahwa wilayah-wilayah yang saat ini berada di bawah pengawasan, seperti kawasan Gunung Bokor di Provinsi Kampot, Kota Bavet, dan Kota Poipet akan ditingkatkan peringatannya menjadi Level 4, atau masuk ke dalam kategori “Larangan Perjalanan”. Gunung Bokor sendiri merupakan tempat di mana seorang mahasiswa asal Korea ditemukan tewas setelah disiksa oleh kelompok kriminal pada Agustus lalu, sementara Bavet dan Poipet dikenal sebagai tempat beroperasinya banyak organisasi kriminal.

Lebih lanjut, peringatan perjalanan untuk wilayah lain di Kamboja juga akan ditingkatkan. Provinsi Sihanoukville, wilayah dengan konsentrasi aktivitas kriminal tinggi, merupakan salah satu yang akan ditingkatkan peringatannya menjadi Level 3 atau setara dengan “Disarankan untuk meninggalkan wilayah ini.”

Adapun wilayah yang saat ini berada di bawah peringatan perjalanan khusus, atau setara dengan Level 2.5, statusnya akan dipertahankan. Sementara itu, semua wilayah lain yang tidak termasuk Level 3 atau 4 akan ditetapkan sebagai Level 2 atau setara “Hindari Perjalanan”.

Melalui pernyataan tertulis, Kemenlu menjelaskan, “Penerbitan peringatan perjalanan Level 4 berarti larangan kunjungan atau tinggal di wilayah tersebut, pelanggar akan menerima sanksi hukum berdasarkan Undang-Undang Paspor dan peraturan terkait,” Ia melanjutkan, “Kami sangat menyarankan warga negara yang berencana bepergian ke wilayah tersebut untuk membatalkan perjalanan mereka.”

Kementerian tersebut menambahkan pula bahwa mereka akan terus memantau situasi di Kamboja secara ketat dan meninjau apakah penyesuaian lebih lanjut terhadap peringatan perjalanan ini diperlukan.

Setelah menangkap pelaku dibalik penculikan, penyiksaan, dan kematian Park Min-ho (22) pada Agustus lalu, kasus lain juga ditemukan, dimana seorang wanita Korea tewas di wilayah perbatasan Vietnam–Kamboja pada 7 Oktober. Polisi setempat mengatakan jenazah wanita itu telah menjalani otopsi sebelum diserahkan kepada keluarganya untuk kremasi. Polisi Korea Selatan kemudian meluncurkan penyelidikan atas kasus tersebut.

Lebih lanjut, pada Selasa (14/10), Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim respons gabungan ke Kamboja untuk memerangi kejahatan terhadap warga Korea Selatan pasca-kasus Park Min-ho.

Di sisi lain, perwakilan Kemenlu Korea Selatan melaporkan bahwa hingga hari Selasa lalu, sekitar 80 warga Korea Selatan yang terlibat dengan penipuan kerja di Kamboja masih dinyatakan hilang sehingga keselamatannya tidak dapat dikonfirmasi.

Related

Seorang Pelaut Indonesia Berusia 40 Tahun Hilang di Lepas Pantai Pulau Jeju

terkinni.id – Seorang pelaut asing hilang di perairan Jeju...

Gugatan Massal terhadap Coupang Meluas setelah Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna

Gerakan konsumen untuk mengajukan gugatan massal terhadap Coupang berkembang...

Saham Coupang Anjlok Usai Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna

Harga saham Coupang merosot lebih dari 5% pada hari...

Presiden Lee Jae-myung Akhiri Rangkaian Diplomasi Multilateral dan Bertolak ke Türkiye

Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung, pada 23 November waktu...