terkinni.id – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) Indonesia, pada Selasa (14/10) lalu, membahas potensi kerja sama dengan Korea Creative Content Agency (KOCCA) dalam rangka memperkuat hubungan industri kreatif—terutama melalui kerja sama bisnis di sektor musik.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menyatakan, “Kami ingin menekankan bahwa kolaborasi dengan KOCCA harus berkembang menjadi kemitraan berkelanjutan yang dapat memperkuat hubungan bisnis antara industri kreatif Indonesia dan Korea”. Ia mengharapkan kemitraan ini akan membuka peluang baru dan memperkuat ekosistem industri kreatif secara keseluruhan.
Adapun sektor musik dinilai sebagai salah satu dari tujuh subsektor prioritas dalam ekonomi kreatif Indonesia yang memiliki potensi kuat, terutama melalui kegiatan konser.
“Kami bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan berorientasi pada hasil, guna lebih meningkatkan ekosistem industri kreatif Indonesia,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Regional KOCCA Indonesia, Lee Gi Haun, juga mengutarakan optimisme bahwa konser K-Life dan K-Live yang akan digelar di Indonesia pada awal 2026 mendatang akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Ia mengatakan bahwa konser-konser tersebut tidak hanya sebagai penghormatan bagi penggemar musik Korea di Indonesia, tetapi juga sebagai platform untuk kerja sama bisnis antara perusahaan Korea dan Indonesia.
Lee menambahkan bahwa peluang kolaborasi melalui sektor lain juga diupayakan, yang mencakup sektor kosmetik dan makanan.
KOCCA sendiri merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan. Lembaga ini bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan industri konten Korea, termasuk musik, game, animasi, hingga komik.


