terkinni.id – Kecelakaan tragis terjadi di Puncak Mera, Himalaya, Nepal yang menewaskan seorang pendaki Korea berusia 40-an.
Menurut Reuters dan beberapa media lainnya, tim SAR setempat mengumumkan pada Senin (6/10) bahwa mereka telah menemukan jenazah seorang pendaki pria Korea A (46) melalui helikopter setelah dua hari pencarian.
Peristiwa itu terjadi saat badai salju lebat melanda Gunung Everest, yang terletak di perbatasan Nepal-Cina, dan menyebabkan ratusan pendaki terlantar.
Pendaki A disebut mengalami kecelakaan saat menuruni gunung empat hari yang lalu. Selain itu, seorang pemandu lokal yang mendampingi para pendaki juga tersesat dalam badai salju yang terjadi secara tiba-tiba tersebut.
Setelah menerima laporan orang hilang, tim SAR segera mengerahkan helikopter dan peralatannya untuk mencari pendaki tersebut, tetapi pendaki tersebut diduga meninggal karena hipotermia. Sementara itu, sang pemandu lokal yang terdampar bersamanya, berhasil diselamatkan dari ketinggian sekitar 5.800 meter di atas permukaan laut.
Ketua Nepal National Mountain Guide Association (NNMGA), Tulsi Gurung, mengatakan, “Tampaknya pendaki itu meninggal karena paparan suhu dingin ekstrem dalam waktu lama,”
Adapun Puncak Mera, tempat kecelakaan terjadi, dikenal sebagai puncak pendakian tertinggi di Nepal. Puncak ini menawarkan pemandangan panorama puncak-puncak setinggi 8.000 meter, seperti Everest dan Lhotse, menjadikannya tujuan populer bagi para pendaki dari seluruh dunia. Meskipun secara teknis tidak sulit, ketinggian dan kondisi cuaca yang dapat berubah dengan cepat menjadikannya sebagai rute pendakian berisiko tinggi.
Sehari sebelumnya, ratusan pendaki juga terdampar di dekat lereng timur Gunung Everest di Daerah Otonomi Xizang (Tibet), Tiongkok. Seorang pendaki menggambarkan situasi mengerikan itu dalam sebuah wawancara dengan media lokal, dengan mengatakan, “Pemandu saya bilang dia belum pernah melihat cuaca seperti ini di bulan Oktober.”
CCTV milik pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa dari sekitar 550 pendaki yang terdampar, sekitar 350 di antaranya telah dievakuasi dengan selamat ke desa terdekat, yakni Kudang, dengan bantuan tim SAR. Kemudian, sebanyak 200 pendaki lainnya telah dihubungi oleh tim SAR dan akan dievakuasi secara bertahap.


