terkinni.id – Edward Lee, seorang koki Amerika keturunan Korea yang dikenal karena penampilannya di program kompetisi memasak Netflix, “Culinary Class Wars” (2024), akan menjadi juru masak untuk acara makan malam penyambutan para pemimpin negara yang hadir dalam KTT APEC di Gyeongju. Acara ini sendiri dijadwalkan akan dimulai pada 31 Oktober mendatang.
Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Kamis (2/10), Lee saat ini bekerja sama dengan para chef Lotte Hotel untuk menyiapkan jamuan makan malam KTT APEC. Menu tersebut diharapkan dapat menonjolkan perpaduan unsur tradisional dan kontemporer dalam masakan Korea.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kementerian Luar Negeri, Lee mengatakan ia bertujuan untuk “menceritakan kisah masakan dan bahan-bahan Korea serta bagaimana mereka dikenal secara global” melalui hidangan yang disiapkan olehnya dan para chef Hotel Lotte. Ia mengatakan, “Saya ingin menunjukkan bahwa masakan Korea indah dalam bentuk tradisionalnya, tetapi juga indah dalam bentuk inovatifnya.”
Lee juga berbicara tentang latar belakang pribadinya, menceritakan masa kecilnya di Amerika Serikat, di mana ia memiliki akses terbatas terhadap budaya Korea.
“Saya selalu ingin terhubung dengan budaya Korea, tapi tidak tahu caranya,” katanya. “Makanan adalah cara yang sangat mudah. (Hanya melalui) makanan, Anda tidak perlu kata-kata.”
“Saya juga suka menginspirasi orang untuk menghubungkan cerita mereka sendiri dengan makanan, setiap orang punya cerita dan setiap orang tahu cara memasak sesuatu,” kata Lee. “Saya pikir makanan memiliki kekuatan yang besar di baliknya.”
Lee menegaskan bahwa makanan “bukan hanya makan untuk kenyang.” Ia menyebutnya “seni, bercerita, koneksi, cinta, dan rasa hormat serta perhatian.”
Chef tersebut menekankan bahwa makanan Korea telah mempertahankan tradisinya sambil terus berinovasi dan berharmoni dengan tren kuliner global.
“Saya pikir masakan Korea adalah sesuatu yang sangat tradisional dan sekarang, tiba-tiba, menjadi global,” kata Lee. “Saat ini, masakan Korea disorot di seluruh dunia sehingga kami ingin menunjukkan dua hal, yakni keindahan masakan Korea, tetapi juga bahwa masakan Korea dapat dibuat dengan cara inovatif, global, dan dapat bercampur dengan masakan lain—biasanya, dari perspektif Amerika.”Dia juga menyoroti pentingnya masakan dalam KTT global. “Saya selalu mengatakan bahwa sangat sulit untuk berdebat saat Anda menikmati makanan yang enak,” kata Lee. “Makanan yang enak membuat orang merasa lebih baik, dan semoga hal itu membawa hal-hal baik.”


