terkinni.id – GSTA Mobility mengumumkan pada Senin (29/9) bahwa mereka telah menandatangani MoU dengan produsen sepeda motor listrik Indonesia, BLM (PT Baterai Listrik Motorindo, pada hari Minggu (28/9) di Kompleks Industri Jababeka. Kesepakatan ini ditujukan untuk produksi sepeda motor listrik sekaligus upaya masuk ke pasar global.
Kerja sama ini akan menerapkan teknologi manajemen baterai canggih Korea, HEMS (Hybrid Energy Management System), ke sepeda motor listrik Indonesia dan memproduksinya secara lokal.
HEMS adalah sistem manajemen energi yang menggabungkan baterai lithium-ion dengan superkapasitor. Sistem ini menghasilkan output yang kuat dalam situasi yang membutuhkan daya tinggi secara tiba-tiba, seperti akselerasi cepat atau berkendara di tanjakan, sehingga mampu mencegah beban berlebih pada baterai, memperpanjang umur baterai, dan mempercepat waktu pengisian.
Kim Jong-pil, Pemimpin GSTA Mobility, mengatakan, “Teknologi HEMS adalah inovasi yang secara bersamaan mengatasi tiga kelemahan sepeda motor listrik, yaitu waktu pengisian daya, jarak tempuh, dan masalah keamanan.” Ia menambahkan, “Melalui kerja sama dengan Indonesia, kami akan memimpin industri mobilitas listrik di Asia.”

Lee Jeong-se, Wakil Kepala Tim Kerja Sama Internasional Asia-Pasifik yang bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi proyek ini, menyatakan, “Jika kerja sama ini berhasil mengoptimalkan keunggulan kedua perusahaan (manufaktur dan teknologi manajemen energi hybrid canggih) menjadi hasil nyata, Indonesia tidak hanya akan menjadi pusat industri sepeda motor listrik di ASEAN, tetapi juga mampu menjadi negara pusat mobilitas ramah lingkungan global yang menyebar ke Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.”


