terkinni.id – Lebih dari 250 pembuat film, jurnalis, dan pemimpin industri dari seluruh dunia berkumpul dalam acara Creative Asia, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Netflix bekerja sama dengan Busan International Film Festival. Dihadiri oleh para visioner—seperti sutradara Guillermo del Toro (“Frankenstein,” “Pan’s Labyrinth”), Yeon Sang-ho (“The Ugly,” “Hellbound,” “Train to Busan”), dan Maggie Kang (“KPop Demon Hunters”)—acara ini menyoroti strategi yang terus dikembangkan oleh Netflix dan visi para kreator global.
Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur BIFF, Karen Park, yang menekankan misi kedua pihak untuk mendukung kreativitas Asia. “BIFF telah menjadi panggung besar untuk memperkenalkan sinema Asia ke dunia, dan Netflix telah memainkan peran krusial dalam mengatasi hambatan bahasa dan budaya,” kata Park.
Sesi siang dari acara ini menampilkan serangkaian workshop dengan kolaborator visioner Netflix, termasuk del Toro dan Yeon, yang berbagi upaya pendekatan mereka terhadap proses kreatif dan seni, hingga mengubah imajinasi menjadi dunia sinematik.
Bagi del Toro, inspirasi terdapat dalam setiap detail produksi. Ia mengatakan, “Film adalah puisi dengan perangkat keras. Anda menggunakan alat untuk menghasilkan gerakan, tetapi setiap elemen dalam film adalah satu kesatuan.”
Di sisi lain, Yeon, merefleksikan kekuatan unik animasi sebagai media. Ia menyatakan, “(Animasi) memungkinkan Anda menguji dan menyempurnakan pilihan kreatif hampir secara instan. Cara aksi, emosi, atau bahkan sesuatu seperti darah digambarkan bisa sangat berbeda, jadi animasi dan live-action masing-masing menawarkan kemungkinan unik untuk bercerita dan imajinasi.”
Adapun sesi terakhir menyoroti sutradara “KPop Demon Hunters”, Kang, yang membahas penggabungan budaya dan folklore Korea dengan K-pop dan fandom. Ia kemudian juga berbagi cerita di balik layar mengenai kolaborasinya dengan produser dan koreografer terkemuka untuk menciptakan karya yang “sangat Korea namun universal.”


 
                                    