terkinni.id – Menurut sumber industri perbankan investasi (IB), Sinarmas—salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia—telah memulai pengumpulan dana untuk mengambil alih manajemen Hyundai LNG Shipping. Akan tetapi, kesepakatan ini masih dalam tahap awal sehingga belum ada hak negosiasi prioritas eksklusif.
Hyundai LNG Shipping merupakan perusahaan pelayaran yang sahamnya dimiliki oleh aliansi pengelola dana ekuitas swasta (PEF) domestik, IMM Private Equity (PE) dan IMM Investment secara penuh. Perusahaan ini diakuisisi dari HMM pada tahun 2014 senilai KRW 1,03 triliun. Sementara itu, investasi ekuitasnya, tidak termasuk utang, berjumlah sekitar KRW 400 miliar.
Dua tahun lalu, IMM berupaya menjual kembali Hyundai LNG Shipping ke HMM, tetapi kesepakatan itu gagal karena perbedaan ekspektasi terkait nilai perusahaan. Mereka dilaporkan ingin menjual perusahaan tersebut dengan nilai ekuitas 400 hingga 500 miliar won.
Sejak saat itu, IMM telah memperpanjang periode kontrak dengan Citigroup Global Markets Securities, manajer penjualan utama, dan beralih ke sistem penjualan permanen.
Anak perusahaan Sinarmas Group meliputi Asia Pulp & Paper (APP), salah satu perusahaan kertas terbesar di dunia; pengembang real estate Sinarmas Land; Bank Sinarmas; Golden-Agri Resources, perusahaan minyak sawit terbesar kedua di dunia; dan perusahaan telekomunikasi Smartfren.
Tahun lalu, Sinarmas mengakuisisi MSS Holdings, perusahaan induk Monalisa, senilai 400 miliar won melalui aplikasi. Pada bulan Juli tahun ini, Sinarmas mengakuisisi HOSAN Tech, perusahaan peralatan semikonduktor domestik, senilai sekitar 200 miliar won. KB Securities memberikan nasihat hukum dalam kedua akuisisi tersebut.
Jika Sinarmas berhasil mengakuisisi Hyundai LNG Shipping, mereka diperkirakan akan memperkuat bidang pelayarannya. Terlebih, saat ini Sinarmas juga tengah mengoperasikan anak perusahaan pelayaran untuk menangani logistik bagi afiliasinya, termasuk Sinarmas LDA Maritime dan Golden Agri Maritime.


