terkinni.id – Korea International Trade Association (KITA) mengumumkan pada Jumat (12/9) bahwa mereka bekerja sama dengan COEX untuk ikut serta dalam ‘Jakarta International Premium Products Fair 2025’ atau JIPremium yang dilaksanakan selama empat hari, dari tanggal 11 hingga 14 September, di Jakarta International Convention Center (JICC).
Adapun KITA telah ikut andil dalam pameran ini sejak tahun 2018 untuk mempromosikan produk-produk unggulan usaha kecil dan menengah Korea di pasar konsumen Indonesia serta untuk mendukung pengembangan pasar ekspor baru. Tahun ini, organisasi-organisasi besar yang bergerak di bidang ekspor seperti KOTRA, Yayasan Korea untuk Usaha Besar, Menengah–Kecil, Pertanian, Perikanan; dan Badan Pengembangan Pasar Usaha Kecil dan Menengah serta 10 pemerintah daerah yang meliputi Seoul, Gyeonggi, Incheon, Daejeon, Daegu, Sejong, Gyeongbuk, Gyeongnam, Jeonbuk, dan Jeju, juga berpartisipasi dalam acara ini, dengan total 320 perusahaan domestik.
Sekitar 1.000 buyer lokal akan mengunjungi lokasi pameran untuk mengadakan pertemuan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Korea. Selain itu, berbagai acara pendukung juga disiapkan, seperti seminar dari para ahli terkait upaya memasuki pasar Indonesia dan siaran langsung studio yang dilakukan oleh influencer.
Sebagai bagian dari ‘Program Dukungan Masuk Bersama Perusahaan Besar dan Menengah–Kecil’, COEX juga akan menyelenggarakan program konsultasi matching bagi para buyer serta mengoperasikan ‘Big Buyer Lounge’ yang mengundang lebih dari 10 perusahaan distribusi kecantikan dan makanan besar lokal seperti ‘BOOTS INDONESIA’ dan ‘The Food Hall’, hingga buyer mancanegara yang berasal dari 6 negara seperti Singapura, Thailand, Taiwan, dan lain-lain.
Sementara itu, sebelum upacara pembukaan, Lee In-ho, Wakil Ketua Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, bertemu dengan Sancoyo Antarikso, Ketua Asosiasi Kosmetik Indonesia, untuk membahas upaya kerja sama ekonomi antara kedua negara. Beliau menyarankan penyederhanaan proses sertifikasi sebab sertifikasi halal—yang wajib untuk kosmetik dan dijadwalkan mulai berlaku pada Oktober tahun depan—diperkirakan akan menimbulkan tantangan bagi perusahaan-perusahaan Korea.
Wakil Ketua Lee mengatakan, “Dengan struktur populasi mudanya yang rata-rata berusia 29 tahun, Indonesia muncul sebagai negara kunci di kawasan Selatan Global dan pasar domestik terbesar keempat di dunia, hal ini didorong oleh tingginya preferensi terhadap produk Korea akibat Hallyu Wave.” Ia menambahkan, “KITA akan secara aktif mempromosikan proyek-proyek seperti pengembangan pasar, dukungan sertifikasi, dan penguatan jaringan lokal agar perusahaan Korea dapat menjadikan Indonesia sebagai jembatan untuk memasuki pasar ASEAN secara stabil, dan mencapai hasil yang nyata.”


