terkinni.id – Hanaro TNS (HTNS), bagian dari Logis Valley Group, berencana mempercepat ekspansi global K-Culture, termasuk K-Beauty dan K-Fashion, dengan memanfaatkan layanan logistik maritim dan darat, pengelolaan gudang, serta layanan perdagangan terintegrasi dari kantor cabang Indonesia.
HTNS sebelumnya telah mendirikan kantor cabang di Jakarta pada tahun 2024. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,03% pada 2024, yang menandakan pertumbuhan di atas 5% selama tiga tahun berturut-turut serta kontraksi ekonomi Tiongkok pasca-pandemi dan ketegangan perdagangan yang memicu reorganisasi rantai pasok global, perusahaan ini melihat peluang Indonesia sebagai “Next China”.
Pasar logistik Indonesia sendiri dikenal sebagai pasar dengan efisiensi logistik yang rendah akibat karakteristik geografisnya yang terdiri dari 17.500 pulau dan membentang hingga 5.000 km dari timur ke barat. Akan tetapi, pasar ini juga mengalami perubahan signifikan berkat implementasi kebijakan seperti perbaikan jaringan logistik nasional, digitalisasi, modernisasi pelabuhan, dan rencana pemindahan ibu kota (proyek IKN). Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce tertinggi di Asia Tenggara, didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan volume barang di pelabuhan dan bandara serta rencana proyek infrastruktur besar-besaran yang diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan pesat pada pasar logistik. Kemudian, seiring dengan penyebaran basis produksi dan pasar konsumen di luar Jakarta, permintaan terhadap transportasi multimodal laut-darat juga semakin meningkat. Hal ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan pesat di bidang last-mile dan cold chain pula.
Seorang perwakilan HTNS menjelaskan, “Secara keseluruhan, Indonesia merupakan salah satu pasar logistik paling dinamis di Asia Tenggara dan kami memperkirakan peluang akan terus berkembang dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.”
Lebih lanjut, HTNS juga telah memperhatikan pertumbuhan pesat pasar kecantikan dan health care, mempersiapkan bisnis impor dan penjualan sejak 2024, menyelesaikan perizinan dan pembangunan infrastruktur gudang, serta berencana untuk mengembangkan distribusi B2B dan B2C yang berfokus pada kosmetik Korea melalui saluran online dan offline mulai paruh kedua tahun ini. Seorang perwakilan HTNS mengatakan, “Permintaan terhadap kosmetik Korea terus meningkat dan konsumsi produk kecantikan berbasis online semakin meningkat, terutama di kalangan konsumen muda. Oleh karena itu, bisnis impor dan distribusi kosmetik juga dianggap sebagai bidang yang perlu diperluas secara strategis.” Ia menambahkan, “Seiring dengan persiapan yang telah dilakukan HTNS, kami akan menyediakan layanan khusus HTNS, termasuk layanan pengiriman yang stabil, sistem operasional pusat logistik, kecepatan respons tenaga pengembangan, dan siklus pembaruan sistem—yang merupakan tantangan utama bagi perusahaan fashion dan kecantikan dalam hal impor-ekspor dan pengelolaan pusat logistik.”
Bersamaan dengan itu, HTNS berencana untuk secara strategis memperkuat layanan pengiriman khusus e-commerce, transportasi laut-darat terpadu, dan layanan berbasis gudang. Selain mengintegrasikan platform e-commerce, HTNS juga akan berkolaborasi dengan retailer kosmetik untuk memperluas pengenalan merek di pasar dengan cepat. HTNS Indonesia juga telah mengumumkan Roadmap Pengembangan Logistik Indonesia (2025-2035) dalam tiga tahap, yakni penguatan sistem logistik, integrasi jaringan logistik ASEAN, dan integrasi jaringan logistik global. Hal ini bertujuan untuk memperkuat daya saing di pasar logistik Indonesia yang sedang berkembang. Berdasarkan hal ini, HTNS berencana mengambil peran sebagai pusat strategis logistik ASEAN dan global dengan menghubungkan jaringan logistiknya.Perwakilan HTNS menjelaskan, “Kami berencana memperkuat bisnis logistik khusus Indonesia, seperti logistik garmen, logistik K-Culture dan hiburan, logistik K-Beauty, logistik K-Food dan cold chain, logistik EPC/proyek, hingga logistik kimia, guna menawarkan peluang baru bagi perusahaan Korea yang masuk ke pasar logistik Indonesia.”
