terkinni.id – Korea Selatan tengah mencatat momen demografi bersejarah. Data terbaru Statistik Korea mengungkap bahwa pada Juni 2025, jumlah kelahiran bayi melonjak 9,4% dibanding tahun lalu, menjadi 19.953 kelahiran—peningkatan tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1981. Lonjakan ini sekaligus memperpanjang tren kenaikan kelahiran selama 12 bulan berturut-turut, didorong terutama oleh perempuan berusia 30-an.
Tak hanya kelahiran, angka pernikahan juga naik signifikan. Juni 2025 mencatat 18.487 pernikahan, tumbuh 9,1% dari tahun lalu dan menjadi laju tercepat dalam 15 tahun. Sepanjang paruh pertama tahun ini, total pernikahan mencapai 117.873, tertinggi sejak 2019. Faktor pendorongnya meliputi meningkatnya jumlah pasangan usia awal 30-an serta insentif pemerintah daerah, seperti bantuan tunai 5 juta KRW di Daejeon bagi pasangan yang menikah.
Meski tren positif ini muncul, Korea Selatan masih menghadapi penurunan populasi alami akibat angka kematian yang lebih tinggi dari kelahiran. Selain itu, statistik juga menyoroti perubahan pola keluarga: 5,8% bayi kini lahir di luar nikah—angka tertinggi sepanjang sejarah—serta peningkatan jumlah ayah berusia 50 tahun ke atas.


