August6 , 2025

Ledakan Popularitas Film Animasi K-pop Demon Hunters, Bagaimana Bisa?

Share

terkinni.id – Meski belum genap dua bulan tayang, film animasi original K-pop Demon Hunters yang diproduksi bersama oleh Netflix dan Sony Pictures Animation berhasil mencapai sekitar 132,400 juta penonton. Film ini juga menduduki posisi #2 dalam kategori Worldwide.

Berkaitan dengan kepopulerannya, unsur musik K-pop dalam film ini dinilai menjadi pemikat utama. Hal ini dibuktikan dari keberhasilan lagu andalan ‘Golden’ yang dibawakan oleh girl group virtual film ini – Huntrix – dalam memuncaki Billboard Global 200 dan UK Official Singles Chart, serta mencapai #2 di US Hot 100 dan #7 di Canadian Hot 100. Lagu ini semakin viral lantaran dicover oleh banyak penyanyi papan atas Korea seperti Solar (Mamamoo), Bada (S.E.S.), hingga solois Ailee.
Sementara itu, lagu ‘Your Idol’ yang menjadi andalan boy group virtual Saja Boys juga berhasil menjadi lagu boyband K-pop pertama yang memuncaki chart harian Spotify AS. Album soundtrack mereka juga mencapai #1 pada chart Billboard Soundtrack dan #2 di Billboard 200, mencetak rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tujuh lagu debut secara bersamaan di Billboard Hot 100. Dance challenge dari lagu ‘Soda Pop’ juga berhasil menjadi tren TikTok dan dicover oleh anggota-anggota boy group populer.

Sejumlah produser K-pop ternama seperti Teddy dari The Black Label, 24, ido, Jenna Andrews, hingga Lindgren menjadi nama-nama yang berpartisipasi dalam pembuatan lagu-lagu tersebut, diikuti partisipasi koreografer jebolan ajang ‘Street Woman Fighter’, seperti Lee Jung dan Jam Republic sehingga ikut menjadi daya tarik film ini.

Tak hanya penampilan lagu dan koreografi, karakter-karakter adaptasi para idola K-pop; seperti Huntrix yang terinspirasi dari ITZY, BLACKPINK, dan TWICE; serta Saja Boys yang menggambarkan grup seperti BTS, TXT, Stray Kids, ATEEZ, dan MONSTA X juga sangat menarik perhatian penonton. Lebih lanjut, karakter grup Saja Boys juga menggambarkan budaya fandom grup K-pop dengan baik.Para penonton kemudian membicarakan hal-hal seperti kemiripan karakter-karakter dalam film dengan idola-idola tertentu di dunia nyata. Kemudian, cerita atau narasi tentang tokoh Rumi yang berjuang untuk mempertahankan jati diri miliknya juga diterima dengan baik oleh penonton karena mengingatkan pada film animasi populer lainnya seperti Frozen, Moana, Aladdin, dan sebagainya.

Adapun unsur-unsur Korea yang menonjol di sepanjang film juga menambah daya tarik visual. Beberapa unsur ini di antaranya, seperti norigae yang dikenakan para pemburu iblis, pedang saingeom, senjata tradisional Dinasti Joseon, pedang kembar yang digunakan selama Perang Imjin, busur tradisional Korea, hingga karakter roh jahat yang digambarkan kembali sebagai malaikat maut dan goblin merupakan gabungan tradisi dan sentimen Korea pada cerita.

Penggambaran fenomena grup virtual dalam film ini juga merupakan kelanjutan dari popularitas grup K-pop virtual dalam kehidupan nyata, seperti PLAVE, K/DA, hingga karakter avatar ‘Naevis’ milik grup aespa.Melanjutkan kesuksesan film ini, Netflix ke depannya akan mengerjakan proyek-proyek lanjutan, termasuk dua sekuel, film live-action, dan versi musikal dari K-pop Demon Hunters. Keberhasilan ini dianggap sebagai contoh representatif K-Content yang mengesankan di dunia serta mampu membuktikan status Korea di pasar budaya global.

 

spot_img

Related