terkinni.id – Hujan ekstrem yang dikategorikan sebagai peristiwa 200 tahunan kembali mengguyur Korea Selatan hanya berselang 15 hari sejak hujan serupa sebelumnya. Kali ini, bencana melanda hampir seluruh penjuru negeri, menimbulkan banjir, tanah longsor, dan korban jiwa.
Menurut Badan Meteorologi Korea (KMA) pada 4 Agustus, curah hujan antara 50 hingga 200 mm turun di wilayah selatan sejak malam sebelumnya, dengan beberapa daerah bahkan mencatat lebih dari 250 mm. Angka tertinggi tercatat di Unnam-myeon, Muan-gun (257,5 mm), Eocheongdo di Gunsan (240,5 mm), dan Hapcheon di Gyeongsangnam-do (212,7 mm).
Puncaknya, Bandara Muan mencatat hujan deras 142,1 mm hanya dalam satu jam, angka yang menurut KMA hanya mungkin terjadi sekali dalam 200 tahun. Hujan dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah Chungcheong, dengan curah 50–150 mm.
Di Jeolla Selatan, bencana menelan korban jiwa. Seorang pria berusia 60-an meninggal setelah ekskavator yang digunakan terguling saat mencoba membuat saluran air darurat di tengah hujan deras. Di Damyang, kecelakaan beruntun akibat jalan licin menyebabkan delapan orang luka berat.
Pasar tradisional Hampyeong terendam hingga sepinggang dalam waktu kurang dari 20 menit. Banjir kilat juga melanda Gwangju, yang dua minggu lalu baru pulih dari genangan. Beberapa lokasi seperti Jembatan Shinan, Katedral Munheung-dong, dan Universitas Chonnam kembali terendam.
Kerusakan masif juga dilaporkan di Ulsan dan Namwon, termasuk jalan raya delapan lajur dan parkiran bawah tanah apartemen. Di Gumi, Gyeongsangbuk-do, empat orang yang sedang berkemah terjebak dan harus diselamatkan. Di Gwangju, 31 orang berhasil dievakuasi dari kendaraan yang terperangkap banjir.
Evakuasi massal kembali terjadi di Sancheong, Gyeongsangnam-do, wilayah yang sebelumnya mencatat 14 korban tewas dan satu orang hilang akibat longsor. Total 2.559 orang dari 1.810 rumah terpaksa mengungsi ke balai komunitas dan panti jompo. Di Gwangju dan Jeolla Selatan, 230 warga lainnya juga dievakuasi dari zona bahaya.
Hujan diperkirakan akan reda sementara pada pagi hari tanggal 5, namun kembali mengguyur wilayah tengah mulai 6 Agustus dan bergerak ke selatan pada tanggal 7 Agustus. Prediksi curah hujan selanjutnya bervariasi dari 10 mm hingga 80 mm tergantung wilayah, dengan ancaman banjir dan longsor masih tinggi di beberapa area.