December15 , 2025

Redakan Ketegangan, Militer Copot Pengeras Suara di Semenanjung Korea 

Share

terkinni.id – Terhitung mulai Senin (04/08/2025), militer Korea Selatan mulai melakukan pencopotan pengeras suara yang ditujukan untuk siaran propaganda terhadap Korea Utara. Kementerian Pertahanan Nasional mengakui bahwa tindakan ini merupakan langkah pemerintah Seoul mengurangi ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Sebelumnya, Presiden Lee Jae-myung sempat memberi perintah terkait penangguhan penggunaan pengeras suara tersebut, sehingga pada 11 Juni lalu pihak militer Korea Selatan telah menghentikan siaran pengeras suara di dekat Garis Demarkasi Militer (MDL). Korea Utara kemudian merespons tindakan ini dengan ikut menghentikan siaran anti-Selatan keesokan harinya, tanggal 12. Adapun juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional, Lee Kyung-ho, menjelaskan bahwa target pencopotan adalah sekitar 20 pengeras suara, yang semuanya digunakan untuk keperluan propaganda terhadap Korea Utara. Proses pencopotan ini diperkirakan selesai kurang lebih dalam waktu 2-3 hari. Ia juga menyatakan bahwa keputusan akan tindakan ini tidak terjadi atas usul atau diskusi bersama Korea Utara. 

Sejak menjabat Juni lalu, Lee Jae-myung berupaya menghidupkan kembali semangat Semenanjung Korea secara perlahan. Ia juga memanggil kelompok-kelompok sipil untuk berhenti mendistribusikan selebaran atau edaran yang mengarah pada gerakan anti-Pyongyang. Hal ini diharapkan menjadi langkah awal upaya pemulihan ketegangan militer antar Korea, khususnya sejak 2018 silam.

Related

Seorang Pelaut Indonesia Berusia 40 Tahun Hilang di Lepas Pantai Pulau Jeju

terkinni.id – Seorang pelaut asing hilang di perairan Jeju...

Gugatan Massal terhadap Coupang Meluas setelah Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna

Gerakan konsumen untuk mengajukan gugatan massal terhadap Coupang berkembang...

Saham Coupang Anjlok Usai Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna

Harga saham Coupang merosot lebih dari 5% pada hari...

Presiden Lee Jae-myung Akhiri Rangkaian Diplomasi Multilateral dan Bertolak ke Türkiye

Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung, pada 23 November waktu...